Jumat, 03 Juni 2011

Motivasi diri : Awali dengan Senyuman

Motivasi diri : Awali dengan Senyuman 

Senyum itu indah dan memperindah wajah, karena wajah yang tersenyum mencerminkan perasaan yang tenang. Senyum itu ibadah yang paling mudah dilakukan, tetapi mampu menyempurnakan kemuliaan akhlak. Senyum adalah kecantikan yang lahir dari hati dan jiwa, anugerah yang bisa menenangkan perasaan, menyejukkan dan menentramkan hati yang gelisah. Senyuman merupakan kosmetika wajah yang paling tulus dan berharga, tidak perlu dibeli dan bisa dipakai setiap saat, tidak menimbulkan iritasi dan menghambat penuaan dini secara alami. Dengan tersenyum, kita bisa menyenangkan orang lain, sedekah termurah yang penuh berkah. Menumbuhkan semangat dan memancarkan ketulusan hati. Karena itu, awali semua aktivitas kita dengan senyuman dan doa. Bismillah. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Mengapa kita harus tersenyum?

Senyum merupakan tanda awal ketulusan hati yang lebih berharga dari sebuah hadiah. Tersenyum bisa menghadirkan energi positif bagi diri sendiri dan orang lain. Tentu saja senyum yang dimaksud ialah senyum yang wajar, bukan senyum yang dibuat-buat. Senyum tulus yang lahir dari kelapangan dan kebersihan hati dan keikhlasan jiwa. Menjadi bukti kemurnian persahabatan dan tanda ketulusan cinta. Membuat wajah kita terlihat berseri dan kecantikan alamiah kita terpancar secara maksimal. Wajah cantik tanpa senyuman, tidak sedap dipandang mata. Riasan wajah yang mahal dan apik tampak biasa tanpa senyuman. Senyuman bisa mengubah penderitaan menjadi kegembiraan, menciptakan suasana nyaman bagi diri sendiri dan orang lain.

Begitu berartinya sebuah senyuman dalam kehidupan hingga Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan  At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi.

”Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika Shodaqoh.”

Artinya, “Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah.”

Hadits ini mengajarkan kita betapa hal kecil yang sering kita nggap sepele dan kita abaikan ternyata memiliki nilai yang berharga dalam pandangan agama.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Ad-Dailamy, Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”

Hadits ini memberikan gambaran kepada kita bahwa kebaikan bisa kita lakukan dengan cara sederhana, sedekah itu tidak harus selalu kita lakukan dengan memberi sejumlah materi jika kita memang tidak punya apa-apa. Karena membuat gerakan ekspresif dengan menarik sudut bibir ke atas tanpa bersuara sudah merupakan sedekah. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Senyum memiliki fungsi yang luar biasa dalam mengubah dunia. Mengapa demikian? Karena senyum merupakan salah satu instrumen dakwah dan syiar Rasulullah SAW yang turut melengkapi kemuliaan budi pekertinya dalam etika pergaulannya dan dalam membina keharmonisan rumah tangganya. Suatu hari, seorang Badui Arab meminta sesuatu kepada Rasulullah SAW dengan menarik sorban beliau hingga tercekik, dan tarikan sorban itu meninggalkan bekas pada leher Rasulullah SAW. Orang ini berpikir, bahwa Rasulullah pasti marah setelah ia melakukan hal tersebu. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Ia terkesima menatap Rasulullah SAW yang tidak marah atas perlakuannya yang sangat kasar, tatapi justru Rasulullah SAW tersenyum dengan ikhlas kepadanya. Akhirnya, senyum tulus Rasulullah SAW, membawa orang Badui ini menikmati indahnya Islam. Sebuah senyum yang didasari ketulusan dan keimanan mampu mengubah keyakinan seseorang. Ketulusan senyum dan kemuliaan budi pekertinya dalam berdagang bahkan berperang membuatnya mampu menyebarkan Islam hingga Kisra dan Persia.

Senyum Rasulullah SAW juga selalu teraplikasi dalam pergaulannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi, Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata, ”Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)

Motivasi diri : Awali dengan Senyuman

Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam juga merupakan seorang suami yang penuh canda dan senyum dalam kehidupan rumah tangganya.

Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Aisyah Radliyallahu’anha bercerita, yang artinya, “Tidak pernah saya melihat Raulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari)

Senyum yang tulus dapat memancarkan cahaya hati dan inner beauty kita, memberi kesan hangat dan ramah. Tersenyum mampu mendekatkan perasaan dan menumbuhkan ikatan kasih sayang yang mengeratkan hubungan hati. Bukan sekedar hubungan dan ikatan secara keturunan atau materi, tetapi ikatan dan hubungan persaudaran yang berlandaskan iman. Tersenyumlah, dan awali setiap hari dengan senyuman karena senyum memiliki banyak manfaat. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Apa saja manfaat senyum?

Pertama, secara penampilan senyum membuat kita lebih menarik karena daya tarik kita lebih tercermin lewat senyuman. Tersenyum mencerminkan pribadi yang menyenangkan dan bersahabat di mata orang lain, sehingga orang merasa nyaman dan senang di dekat kita. Dengan banyak tersenyum, pasti kita punya banyak teman dalam pergaulan kita. Senyum juga menunjukkan kebahagiaan yang turut memperbaiki penampilan seseorang, sehingga orang bisa lebih disegani dan dihormati.

Kedua, secara psikologis, senyum dapat mengurangi stress dan mengubah perasaan. Ketika kita merasa tertekan dan sedih, cobalah tersenyum, maka perasaan akan lebih baik dan pikiran lebih jernih dan positif. Saat tersenyum tubuh kita memberi sinyal-sinyal positif kehidupan, sehingga tubuh kita menerimanya sebagai anugerah. Faktor ini pula yang membuat senyum mampu meningkatkan imunitas tubuh secara psikologis karena senyum membuat perasaan dan pikiran lebih rileks. Fungsi imun akan meningkat dalam suasana dan kondisi yang rileks. Tersenyum juga mampu menularkan energi positif kepada orang lain. Dengan senyum, suasana menjadi lebih santai, ceria dan bisa membuat perasaan orang lain bahagia. Di samping itu, senyum dapat memberi kesan berseri dan optimis. OPtimisme yang tampak membuat orang lebih diandalkan dalam karir, sehingga bisa membantu meraih kesuksesan.

Ketiga, ditinjau dari segi kesehatan, senyum sama dengan olah raga yang bermanfaat untuk mengurangi infeksi paru-paru, mengurangi sakit jantung, meningkatkan semangat mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin dan kortisol, serta menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah dan serotonin yang merupakan hormon pengendali rasa sakit, sehingga senyum bisa mempercepat proses penyembuhan penyakit dan mengurangi rasa nyeri. Dari segi kecantikan, senyum merupakan obat awet muda karena senyum menggerakkan banyak otot wajah, sehingga otot wajah terlatih dan kencang.

Keempat, secara spiritual, senyum memberikan manfaat sebagai penyejuk rohani, tanda kemurahan hati dan tentu saja ibadah karena senyum merupakan sedekah. Yang penting kita bisa menempatkan senyum dalam waktu dan kondisi yang tepat.

Tersenyumlah, dan awali setiap aktivitas kita dengan senyuman dan akhiri setiap usaha dengan tersenyum dan berdoa. Alhamdulillah. InsyaAllah, hati dan pikiran kita lebih berenergi.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Mengatasi Rasa Kecewa

 Motivasi diri : Mengatasi Rasa Kecewa

Kekecewaan merupakan reaksi atas ketidaksesuaian antara harapan, keinginan dengan kenyataan. Rasa kecewa bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari hal-hal yang kelihatannya sangat biasa, menjadi besar dan akhirnya menyiksa perasaan. Faktor penyebab utama timbulnya kekecewaan ialah karena target yang kita tentukan terhadap sesuatu atau seseorang tidak terpenuhi, sehingga seringkali kita ingin menyalahkan sesuatu atau menghakimi orang lain. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Sejatinya, hidup itu selalu bersinggungan dengan masalah, ketidaksesuaian dan kekecewaan juga merupakan masalah. Ketika kita berharap kepada apa pun dan siapa pun, bersiaplah untuk kecewa karena kemungkinan harapan tidak sesuai kenyataan itu selalu ada dan setiap orang pasti pernah mengalami kekecewaan. Melampiaskan rasa kecewa, semua orang pasti bisa melakukannya. Namun, mengatasi, mengantisipasi dan menyikapi rasa kecewa,  siapkah kita?Kesiapan kita menghadapi kemungkinan gagal merupakan salah satu indikasi kesiapan kita menghadapi kekecewaan. Tapi jika kita terlanjur dikecewakan ada beberapa hal yang patut kita renungi, kita resapi dengan kejujuran hati dan kita lepaskan dengan keikhlasan. Sekecil apa pun, seberat apa pun, kecewa itu harus diatasi, disembuhkan dan dihilangkan karena itu akan menjadi ganjalan perasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik juga psikis kita. Kekcewaan yang tersimpan, mendalam dan terpendam dapat menumbuhkan dendam dan penyakit kronik (Naudzubillah min dzaalik). Karena itu, kematangan spiritualitas, kecerdasan emosi, serta keterbukaan pikiran diperlukan untuk mengelola rasa kecewa. Tips berikut dapat membantu mengatasi rasa kecewa. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Motivasi diri : Mengatasi Rasa Kecewa

   1.  Keluarkan uneg-uneg dengan curhat kepada orang yang paling membuat kita nyaman dan bisa dipercaya. Sahabat, keluarga atau seorang profesional yang bertanggung jawab terhadap kode etik profesinya. Mencurahkan perasaan dengan ngobrol merupakan salah satu cara berkomunikasi yang baik untuk mendapatkan pencerahan atas masalah yang kita hadapi. Masalah yang kita anggap berat kadang-kadang bisa dipecahkan dengan sharing pikiran dan perasaan dengan orang lain. Sudut pandang yang berbeda tentang sebuah masalah, saran dan masukan orang lain bisa menjadi alternatif penyelesaian. Paling tidak, beban yang kita rasa berat bisa berkurang dengan adanya orang yang mau mendengar curhat kita. Berkaitan dengan hal ini, konsultasi psikologis, mengikuti kajian rohani, berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau menyibukkan diri dengan kegiatan hobi yang positif bisa menjadi alternatif pemecahan sekaligus membantu membuang energi negatif dari rasa kecewa kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

   2.  Menumpahkan segenap perasaan dengan menulis, umumnya menulis diary. Hal ini tentu sangat membantu menyalurkan perasaan bagi para pribadi yang terkategori tertutup. Menulis bisa membebaskan diri dari tekanan yang memenuhi perasaan dan pikiran karena kita mampu menuliskan detail perasaan dan pikiran kita, secara bebas, tanpa takut diketahui orang lain, sehingga perlahan-lahan akan timbul kelegaan, pencerahan dan di lain waktu menjadi inspirasi untuk mencari sumber masalahnya hingga penyelesaiannya. Dalam sebuah penelitian, seorang ahli saraf  Universitas California, Dr. Mathew Lieberman menyatakan bahwa mengekspresikan perasaan lewat tulisan merupakan pengaturan emosi yang tanpa disengaja, terutama dalam keadaan sulit. Menurut penelitiannya terhadap 30 kinerja otak pasiennya, menulis akan mengurangi aktivitas amygdala (bagian otak yang terhubung dengan emosi dan ketakutan), serta akan meningkatkan aktivitas bagian depan korteks (pengatur pikiran), sehingga menulis akan mengurangi tekanan pada otak dan menjaga keseimbangan mental. Menulislah untuk mencurahkan perasaan, kemudian menulislah untuk melupakan, dan lanjutkanlah menulis untuk mencari penyelesaian. Diary atau buku harian bisa menjadi acuan untuk memotivasi diri menyelesaiakan masalah, termasuk kekecewaan. Kita dapat mengambil sisi yang sesuai dari permasalahan yang berhasil siselesaikan di masa lalu. Memang, satu solusi tidak akan menyelesaikan setiap masalah, tetapi paling tidak kita bisa mengambil strategi pengambilan keputusan di saat itu untuk dijadikan acuan di saat menghadapai masalah yang sekarang.

   3.  Rekreasikan hati dan pikiran kita dengan kegiatan yang bisa membuat kita rileks dan fun. Kekecewaan yang dalam tidak dapat dihilangkan secara instan, apalagi jika kita tergolong orang yang gemar memelihara luka. Diperlukan pengalihan perhatian yang bersifat positif, menyenangkan, melupakan, bahkan lama-lama bisa menyembuhkan. Carilah kegiatan yang bisa merelaksasikan pikiran, membuat kita tenang dan senang. Misalnya menekuni hobi, mencari suasana baru dengan rekreasi ke tempat favorit atau ke tempat-tempat wisata yang menenangkan, berolahraga, mengisi TTS , membaca  buku-buku yang bermanfaat atau bermain catur yang bisa menjadi gizi buat otak kita juga. Relaksasi bisa mengembalikan energi posititf yang dapat mengembalikan kesegaran pikiran juga mengurangi tekanan beban perasaan.

    4. Bersabar, belajar untuk ikhlas dan memaafkan. Melakukan ketiga hal ini memang tak semudah melakukannya. Namun, hidup dan hati kita juga perlu dituntun dan dituntut untuk menjalani yang terbaik, berdamai dengan kenyataan. Dengan ketiga hal ini, kita juga bisa mulai berpikir jernih sekaligus berintrospeksi. Mungkin saja kekecewaan yang kita rasakan merupakan akibat dari terlalu besarnya tuntutan kita terhadap orang lain, sehingga orang lain tidak mampu memenuhinya. Bisa saja kita kecewa karena terlalu muluknya harapan kita terhadap sesuatu, sehingga seringkali kita merasa terpukul ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, menyalahkan keadaan bahkan menyalahkan orang lain. Kekecewaan akan terasa berat karena ketidakikhlasan kita menerima kenyataan. Memaafkan dapat melegakan dan menenagkan perasaan karena berarti kita juga bisa menerima kekurangan orang lain sekaligus mematikan potensi mendendam. Keikhlasan dan kesabaran akan menuntun kita kepada kesadaran bahwa di suatu waktu dan di suatu tempat pasti ada yang terbaik untuk hidup dan hati kita. Yang penting kita terus berusaha untuk tidak kehilangan tongkat dua kali, sehingga tidak jatuh dua kali ke lobang yang sama.

   5.  Berbicara kepada Tuhan sebagai Pencipta yang berkuasa membolak-balikkan hati kita. Tuhan tak pernah meminta balasan, tempat curhat yang paling aman, nyaman dan penuh kejujuran. Mungkin kita baru bicara kepada-Nya ketika hati tak lagi mampu bertahan. Merengek meminta belas kasihan, memohon kemudahan, ketika kita kehabisan. Hanya karena satu masalah, kita merasa lelah. Pada satu masalah, kita sering menyerah. Tersungkur dalam tangis dan keluh yang panjang. Satu ujian, satu cobaan, bahkan satu peringatan pun sering membuat kita lalai, membiarkan hati kita tersiksa dalam rasa putus asa, dan mulut kita membisu untuk mengajak-Nya berbicara. Ketika Tuhan mengajak kita bicara dalam bahasa bencana, irama musibah dan bingkai masalah, barulah kita meminta, mendekat dan berbicara kepada Tuhan. Melalui tangis taubat dan permohonan, kita dapat meluruhkan keakuan, kesombongan dalam kesadaran akan ketidakberdayaan, menanti uluran tangan Tuhan. Kekuatan hati dan keyakinan pada Yang Mencipta inilah yang akan menjadikan kita tegar menghadapi masalah dan menyikapi segala bentuk kekecewaan. Kembalikan semua permasalahan kepada Pemilik Kehidupan. Tuhan lah sebaik-baik tempat meminta, penghabisan penyerahan dan kepasrahan diri, maka sertakanlah Tuhan dalam setiap langkah, berdoalah dalam setiap keadaan karena doa merupakan obat mujarab untuk melepaskan segala beban bahkan mampu mengubah keadaan. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa menyadari kehadiran-Nya di setiap hela nafas kita.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Kamis, 02 Juni 2011

Motivasi diri : Memaksimalkan Kerja Otak

 Motivasi diri : Memaksimalkan Kerja Otak

Kecerdasan otak merupakan harapan, keinginan dan kebutuhan semua orang. Otak yang cerdas pada dasarnya sangat ditunjang oleh kemampuan seseorang dalam memaksimalkan kerja otak itu sendiri, sehingga otak mampu menyerap berbagai informasi yang diterima untuk disimpan di memori otak. Dengan memaksimalkan kerja otak, berarti kita memaksimalkan kapasitas otak kita. Kapasitas dan kinerja otak kita sebenarnya lebih dahsyat dari tata surya. Berdasarkan penelitian, seumur hidup manusia hanya sekitar 20% kapasitas otak yang digunakan, 80% lainnya belum diketahui. Ini menguatkan indikasi keterkaitan antara kepikunan dengan optimalisasi otak kita.  Melihat kemampuan dan kapasitas otak yang luar biasa, wajar saja kalau ada pernyataan bahwa tidak ada manusia yang bodoh. Kebodohan merupakan hal yang terimplikasi oleh kemalasan. Artinya, orang yang merasa tidak cerdas, sebenarnya bukan bodoh, melainkan kurang memaksimalkan kinerja dan kemampuan otaknya. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Bila kita telaah, optimasi otak berkaitan dengan kerusakan sel-sel otak dan penurunan fungsi otak  yang disebabkan oleh pola hidup kita sendiri. Misalnya kita jarang atau bahkan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya akan memperkuat daya ingat kita seperti belajar, menghafal sesuatu, atau meningkatkan frekuensi membaca dan menulis, serta kegiatan yang bersifat mensinergikan gerak tubuh dengan fungsi otak seperti menari, memainkan alat musik atau kegiatan hobi yang sebenarnya menyenangkan otak kita, sehingga kondisi senang ini dapat memaksimalkan kerja otak kita.

Kemampuan otak manusia akan optimal jika fungsi kerja saraf-saraf otak terhubung dengan baik. Bergerak, bersuara, berpikir dan beristirahat merupakan bentuk aktivitas yang dapat memaksimalkan kerja otak, sekaligus akan menormalkan fungsi kerja otak. Artinya, pola hidup seimbang dan teratur merupakan perilaku yang dapat menjaga otak kita. Sinergi antara gerak tubuh dengan otak, memperbaiki gaya hidup, serta mengelola emosi merupakan cara memperlakukan otak dengan baik. Hal ini dapat menjaga optimasi otak dan memperbaiki kerusakan sel-sel otak yang menyebabkan kepikunan. Karena itu, beberapa cara sederhana berikut ini dapat dilakukan untuk memaksimalkan kerja otak kita, serta menjaga otak kita dari kepikunan. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

   1.  Biasakan sarapan. Sarapan merupakan energi untuk aktivitas kita. Dengan sarapan, berarti kita memiliki cadangan energi agar tetap fit dalam beraktivitas. Kenyatannya, banyak orang menyepelekan sarapan. Padahal, tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Karena itu pula, di bulan puasa kita dianjurkan untuk bersantap sahur. Tujuannya, agar ada cadangan energi untuk melakukan aktivitas selama seharian berpuasa. Nutrisi otak tidak hanya belajar dan menghapal, tapi juga makanan yang akan mentimulasi saraf-saraf kerja otak agar bekerja secara maksimal. Selain sarapan, mengkonsumsi makanan penambah daya ingat seperti minum teh dan pegagan juga sangat membantu asupan nutrisi otak.

   2.  Hindari terlalu banyak makan. Mengontrol nafsu makan sama pentingnya dengan mengontrol emosi. Terlalu banyak makan akan mengeraskan pembuluh otak. Dalam jangka waktu tertentu, pengerasan pembuluh otak biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental. Terlalu banyak makan biasanya mengundang kantuk. Terlalu sering tidur umumnya berarti sering  membuat otak tidak terpakai alias libur. Lama-lama otak menjadi tumpul, banyak lupa dan bisa saja menyebabkan kemunduran mental dan pikun. Tidak salah kalau Rasulullah SAW mengajarkan untuk makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang karena perut yang terlalu penuh terisi makanan akan melemahkan pikiran, sehingga fungsi kerja otak tidak maksimal.

   3.  Menghindari Merokok. Selain berbahaya untuk jantung, paru-paru dan mengganggu fertilisasi, merokok juga berakibat  sangat mengerikan pada otak kita. Merokok menyebabkan otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Ih…serem….Dengan menyusutnya otak dan hilangnya fungsi otak, kita rawan Alzheimer (pikun), apalagi di masa tua kelak. Bahaya merokok gak main-main, baik untuk perokok aktif maupun pasif. Kandungan nikotin berpengaruh besar terhadap kerusakan organ-organ tubuh manusia, termasuk otak kita.

   4.  Hindari mengkonsumsi gula berlebihan. Terlalu banyak mengkonsumsi gula bisa meningkatkan risiko berbagi penyakit, seperti diabetes. Bagi otak, terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Protein berguna untuk kecerdasan dan ketajaman daya ingat, sehingga jika asupannya terganggu, daya ingat akan melemah dan kurang konsentrasi. Sebaiknya, konsumsi gula sesuai kebutuhan tubuh saja, berimbang dengan kandungan gizi makanan lainnya. Sesuatu yang terlalu atau berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan fisik, psikis dan otak kita.

    5. Mewaspadai dan menghindari polusi udara. Saat ini memang cenderung sulit menghindari polusi udara karena polusi udara sudah merambah ke hampir tiap sudut wilayak negeri. Tetapi paling tidak kita harus bisa mengantisipasi dan mengurangi risiko terkena polusi itu. Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Jika terlalu lama berada di lingkungan dengan udara yang penuh polusi akan membuat kerja otak tidak efisien. Logikanya, kita pasti merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan berpolusi, sesak, bau dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, kita juga akan sulit mengoptimalkan pikiran dan memusatkan perhatian karena perasaan tak nyaman itu.

    6. Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur tidak sekedar mengistirahatkan tubuh, tetapi juga mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks. Serebral korteks ini adalah bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi, yang digunakan untuk mengingat, memvisualisasikan dan membayangkan, serta menilai dan memberikan alasan sesuatu. Bila kita sering melalaikan tidur akan membuat sel-sel otak banyak yang mati kelelahan. Memaksakan otak bekerja keras tanpa istirahat sama dengan membunuh banyak sel-sel otak kita. Menurut penelitian, 24 jam saja kita tidak tidur, maka akan muncul gejala gangguan mental serius, seperti cepat marah, kehilangan memori, berhalusinasi dan berilusi. Ini merupakan reaksi dari kelelahan otak yang disebabkan pula lelahnya otot atau fisik kita karena tidak tidur. Jika sudah begini, jangankan memaksimalkan kerja otak, mengontrol emosi pun akan lebih sulit.

    7. Tidur dalam gelap tanpa menutupi kepala. Ketika tidur, sebaiknya ada sirkulasi udara yang lancar. Biasakan untuk meminimalkan penggunaan lampu agar tercipta suasana kegelapan yang alami. Kegelapan ternyata bisa membantu mengatasi kelelahan tubuh dan pikiran kita, sehingga produksi hormon melatonin optimal. Hormon melatonin bermanfaat untuk menjaga irama tubuh dalam pengaturan tidur, meningktkan imunitas tubuh,  membantu relaksasi otot, meningkatkan mood dan menghilangkan ketegangan pikiran. Membiarkan kepala terbuka saat tidur sama dengan menyerap asupan hawa yang penting untuk sirkulasi otak kita. Sebaliknya, menutupi kepala ketika tidur merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya. Karbondioksida yang diproduksi selama tidur akan trkonsentrasi, sehingga otak tercemari. Lama-lama otak menjadi rusak.

    8. Jangan berpikir terlalu keras ketika sakit. Saat sakit, tubuh sedang mengalami penurunan kemampuannya. Bekerja keras, berpikir keras atau memaksakan belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit akan berpengaruh terhadap daya otak kita. Jika dipaksakan, kerja otak menjadi tidak efektif dan bisa merusak sel-sel otak. Karena itu, para ahli medis sering menyarankan agar jangan banyak pikiran ketika sakit. Tujuannya, supaya kerja otak kita yang tidak optimal saat sakit tidak terlalu terbebani. Organ-organ tubuh manusia memiliki kelemahan, sehingga perlu dipulihkan dan diberi kesempatan untuk rehat (relaksasi). Berdoa dengan khusyuk merupakan cara terbaik yang bisa menumbuhkan penyerahan dan kepasarahan diri, serta ketenangan jiwa dan pikiran, sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan. Koneksi spiritual dengan Sang Pencipta sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan psikis seseorang. Semakin sering kita bermunajat dan berserah kepada-Nya, semakin dekat kita dengan Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Kedekatan ini yang akan membuat pikiran kita semakin positif , sehingga otak kita juga rileks dan cepat pulih.

    9. Meningkatkan stimulasi otak. Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Kontinyuitas berpikir yang baik terjadi ketika kita tetap belajar. Agama memberikan petunjuk yang sempurna dan bijaksana tentang ini. Manusia diwajibkan menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat. Artinya, kita wajib belajar sepanjang usia kita. Belajar tidak harus selalu diasumsikan dengan sekolah karena banyak sumber belajar yang sederhana dan mudah dijalani. Membaca buku-buku yang bermanfaat, membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari, serta menjalankan ibadah dengan khusyuk merupakan kegiatan belajar yang positif. Membaca dapat meningkatkan kemampuan daya ingat dan konsentrasi. Membaca Al-Qur’an merupakan energi positif bagi otak dan hati kita karena yang dibaca adalah pedoman dan tuntunan hidup yang mengarahkan daya pikir dan daya hidup kita ke jalan kebaikan dunia dan akhirat. Otak yang terstimulasi dengan energi positif akan bekerja secara positif dan maksimal, serta akan menghasilkan pemikiran-pemikiran positif, sehingga kepikunan dan kerusakan otak bisa dicegah.

    10. Melakukan pembicaraan yang bermanfaat. Ngobrol, bercerita, curhat  atau melakukan percakapan ternyata memiliki efek positif pada otak. Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak yang dipicu oleh proses berpikir yang baik. Sharing masalah dengan orang yang tepat juga bisa menstimulasi otak kita untuk berpikir solutif dan terkontrol karena masukan yang tepat akan membuat wawasan berpikir kita semakin kaya. Dengan banyak menerima informasi yang berbeda, memori otak juga semakin terlatih, menyimpan dan menyalurkan informasi tersebut dengan terarah. Otak juga bisa jenuh kalau hanya terkurung dalam kebisuan dan menerima informasi yang monoton. Memanfaatkan kemampuan bicara kita untuk menerima dan menyampaikan hal yang bermanfaat baik untuk otak dan hubungan sosial kita. Mengikuti kegiatan sosial juga dapat menjadi sarana untuk melakukan pembicaraan dan kegiatan yang bermanfaat, sehingga keuntungan sosialisasi didapat, otak pun tidak cepat rusak.

 Motivasi diri : Memaksimalkan Kerja Otak

    11. Menulislah. Selain bicara, otak juga dapat dioptimalkan fungsi kerjanya dengan menulis. Menulis ekspresif seperti menulis diary atau menulis kronologis seperti menulis biografi, serta menulis ilmiah akan meningkatkan daya kerja otak. Membaca, berpikir dan menulis merupakan rangkaian stimulus otak yang komplit. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga dan daya ingat kita terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimat-kalimat di tulisan kita. Saat ini, media menulis sudah semakin berkembang, menulis di blog bisa menjadi salah satu alternatif menulis dan sharing informasi dengan orang lain. Selain otak kita terasah, perasaan dan pemikiran kita tersalurkan juga bisa meluaskan hubungan sosial kita. Insya Allah jauh deh dari pikun. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

   12.  Olahraga teratur. Olahraga penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengaktifkan fungsi-fungsi organ tubuh. Jika koordinasi antarorgan tubuh terjalin dengan baik, maka asupan nutrisi juga lancar, sehingga tidak hanya tubuh yang fit, tetapi juga otak yang “cling”. Saat ini dikembangkan kegiatan olahraga yang berfungsi mengaktifkan fungsi kerja otak agar tergindar dari kepikunan. Istilahnya GLO (Gerak Latih Otak) atau biasa disebut senam otak. Inti dari senam otak ini ialah meredakan ketegangan, peregangan saraf dan otot, pengaturan nafas, serta pemusatan konsentrai. Kita juga dapat melakukan olahraga ringan seperti jogging, dan catur. Sebagaimana diungkapkan Ahli Geriatri dari Montefiore Medical Center, Dr Gary Kennedy bahwa mengerjakan teka-teki silang, bermain catur atau belajar bahasa bisa bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kerja otak, sehingga terhindar dari demensia dan Alzheimer.

    13. Relaksasi dan Rekreasi. Rekreasi merupakan salah satu kegiatan relaksasi otak dari kepenatan. Rekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, atau rekreasi dengan melakukan kegiatan seputar hobi bisa membuat otak rileks. Perasaan suka dan bahagia yang dirasakan ketika rekreasi ini akan menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran lebih segar dan tidak mumet.

    14. Beribadah dengan khusyuk. Berdzikir, berdoa dan shalat dengan khusyuk akan meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian. Kedua hal ini merupakan pilar sekaligus akar daya ingat yang akan menjaga keseimbangan memori dan fungsi otak Kegiatan ibadah seperti dzikrullah dan shalat merupakan aktivitas fisik dan jiwa yang mampu menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan karena hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha Sempurna. Secara spiritual, shalat khusyuk dan dzikrullah memberikan efek konsentrasi dan relaksasi hati juga pikiran kita karena kita memasrahkan raga dan jiwa kepada Yang Memiliki kita. Segala persoalan hidup, harapan dan kebutuhan tersampaikan dalam hubungan vertikal yang dalam. Menenangkan jiwa, menumbuhkan spirit dan menanamkan optimis akan kekuatan Maha. Kesadaran, kepasrahan dan konsentrasi spiritual inilah yang mampu menjaga otak dari kepikunan karena kita selalu ingat akan Dzat yang menciptakan kita.

Perlakukan otak kita dengan baik karena pada dasarnya, kepikunan merupakan penyakit yang bersumber dari kerusakan otak yang disebabkan ketidakseimbangan pola hidup kita. Sebagai organ penting, seharusnyalah otak dijaga, disinergikan dengan tubuh, hati dan jiwa kita, serta dipelihara kondisinya karena otak sangat menentukan kelangsungan hidup dan kualitas hidup kita sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki bantuk paling sempurna. Semoga bermanfaat!

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Mencegah dan Mengatasi Kepikunan

 Motivasi diri : Mencegah dan Mengatasi Kepikunan

Kepikunan bisa dicegah dan diatasi dengan berbagai cara, termasuk cara medis maupun cara-cara yang berhubungan dengan kebiasaan kita. Yang paling penting untuk dilakukan dan dicamkan ialah mengatasi kemunduran daya ingat atau memperlambat kepikunan dengan tetap membiarkan otak kita bekerja sesuai fungsinya. Ada beberapa tips sederhana tetapi penting untuk dilakukan, yakni sebagai berikut :

    1. Aktifkan otak dengan selalu belajar. Rangsanglah minat belajar dan bangkitkan semangat untuk menggunakan pikiran dengan membiasakan membaca buku. Kegiatan bisa dimulai dari membaca buku kesukaan kita, kemudian lanjutkan dengan membaca berbagai buku yang bermanfaat. Membaca Al-Qur’an secara rutin dapat meningkatkan daya ingat dan fungsi kerja otak kita karena secara spiritual, Al-Qur’an merupakan kumpulan wahyu yang sempurna yang bisa menenagkan jiwa, meningkatkan keyakinan dan menyeimbangkan hidup manusia. energi positif dari ayat-ayat Allah SWT ini dapat menjadi nutrisi otak yang paling berharga dari sebuah obat. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

    2. Mengulang informasi yang baru untuk disimpan dalam ingatan. Pengulangan ini penting untuk memperpanjang posisinya di ingatan kita. Misalnya, ketika kita mendapat perintah atau suruhan, tidak ada salahnya kita mengucap ulang perintah tersebut di mulut dan dalam hati agar terjadi sinergi dengan ingatan kita. Dengan demikian, informasi yang baru diterima tidak cepat hilang. Bukankah ada sebuah pepatah bijak yang menyatakan bahwa melakukan sesuatu dengan hati akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Hal ini juga berlaku untuk menjaga keseimbangan daya ingat kita

   3.  Berlatih memusatkan perhatian dan konsentrasi. Konsentrasi dan pemusatan perhatian merupakan merupakan pilar sekaligus akar daya ingat, sehingga perlu dilatih dan dan dijaga kestabilannya. Banyak aktivitas yang memadukan fisik dengan psikis untuk melatih konsentrasi, misalnya dengan berdzikir, shalat yang khusuk, yoga, dan lain-lain. Kegiatan ibadah seperti dzikrullah dan shalat merupakan aktivitas fisik dan jiwa yang mampu menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan, hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha Sempurna. Karena itu, kita patut mensyukuri karunia Allah lewat perintah shalat dan berdzikir karena itu mampu menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita.

    4. Menulis. Menulis ekspresif maupun menulis kronologis dan ilmiah seperti membuat catatan atau biografi merupakan aktifitas yang mengoptimalkan kerja otak. Bagi para lansia kegiatan ini sangat membantu dan sangat berharga karena umumnya mereka sudah kenyang makan asam garam kehidupan, sehingga dapat membuat tulisan berdasarkan pengalaman yang beragam. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga dan daya ingat kita terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimat-kalimat di tulisan kita.. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

    5. Rekreasi. Rekreasi merupakan salah satu kegiatan relaksasi otak dari kepenatan. Rekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, atau rekreasi dengan melakukan kegiatan seputar hobi bisa membuat otak rileks. Perasaan suka dan bahagia yang dirasakan ketika rekreasi ini akan menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran lebih segar dan tidak mumet.

Motivasi diri : Mencegah dan Mengatasi Kepikunan 

    6. Mengikuti kegiatan sosial atau kegiatan yang berhubungan dengan sosialisasi sangat bermanfaat untuk membuka cakrawala wawasan dan pengalaman pikiran kita. Beberapa penelitian membuktikan bahwa ngobrol intelektual mampu meningkatkan daya ingat seseorang, sedangkan ngobrol curhat bisa melepaskan beban pikiran seseorang. Dengan bersosialisasi banyak hal yanng bisa didapt otak untuk diteruskan ke dalam jaringan kerja otak, sekaligus melatih daya tahan mental kita terhadap pengaruh lingkungan sosial

    7. Mengisi teka-teki silang dan bermain catur. Mengisi TTS dan bermain strategi dalam permainan catur ternyata mampu menstimulasi saraf-saraf kerja otak kita. Kegiatan ini bisa menjadi latihan untuk meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan dini karena dengan merumuskan strategi dan merumuskan jawaban dapat membuat kerja otak optimal

    8. Menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat seperti makan-makanan sehat, istirahat/tidur cukup, hindari rokok dan alkohol. Kebiasaan begadang, merokok dan minum minuman beralkohol dalam jangka waktu tertentu dapat merusak otak kita. Karena itu, ikutilah anjuran agama untuk makan makanan yang halalan thoyyiban (halal, baik dan menyehatkan)

    9. Gerak Latih Otak (senam otak) dan olahraga lain sesuai kemampuan. Senam otak ini merupakan metode baru untuk melatih otak dan daya ingat kita agar terhindar atau dapat menunda kepikunan. Inti dari GLO ini ialah peregangan, relaksasi dan stimulasi saraf-saraf otak agar dapat bekerja optimal, dengan gerakan yang sangat sederhana dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, sekalipun di tengah aktivitas kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri
    10. Konseling ke spesilis saraf, untuk deteksi dini demensia. Cara ini merupakan pencegahan juga penanganan karena demensia diketahui ada yang disebabkan karena faktor genetis. Deteksi dini demensia dengan konsultasi profesional merupakan langkah preventif dan proaktif mengatasi kepikunan dini. Semoga, hati dan pikiran kita senantiasa mengingat-Nya, sehingga kita terjaga dari kepikunan.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Cara Memperbaiki dan Meningkatkan Mood

 Motivasi diri : Cara Memperbaiki dan Meningkatkan Mood

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, saya, Anda dan kita tidak lepas dari pengaruh mood. Mood sangat menentukan timbul tenggelamnya semangat dan motivasi dalam diri kita untuk melakukan dan menyelesaikan sebuah kegiatan atau persoalan. Ketika kita mengikuti mood, proses dan hasil kerja kita juga tergantung kepada kondisi mood itu. Moody ini tidak bisa dibiarkan begitu saja sebagai sebuah siklus diri, tetapi harus dikendalikan dan diarahkan dengan benar agar tidak mengubah kita menjadi depresi. Memperbaiki bad mood, serta meningkatkan good mood merupakan cara efektif untuk menjaga kelangsungan hidup motivasi dalam diri kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri
Bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan mood dalam aktivitas kita?

Perlu diketahui bahwa mood merupakan efek dari suasana hati, sehingga mengelola hati merupakan bengkel progresif bagi perbaikan dan peningkatan mood. Dalam kamus Oxford, mood diartikan “the way you are feeling at a particular time”, yaitu suasana hati atau jiwa pada saat tertentu, bisa dalam keadaan baik (good mood) maupun buruk (bad mood). Karena itu, mood bisa kita kondisikan dengan memperbaikinya dan meningkatkannya.

Selain karena faktor internal suasana hati kita, mood juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi lingkungan sosial, kondisi cuaca atau hubungan personal dengan pasangan kita. Faktor lain yang berpengaruh ialah asupan gizi dalam makanan yang kita konsumsi, serta pola hidup yang kita realisasikan dalam kebiasaan kita sehari-hari. Kendali mood ialah sistem kerja otak, sehingga kemampuan kerja otak yang maksimal mempengaruhi stabilitas mood kita. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bad mood dan meningkatkan good mood diperlukan cara yang sinergis antara hati, otak dan tubuh kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Berikut ini cara-cara sehat, alami dan ilmiah untuk mencegah dan memperbaiki bad mood dan meningkatkan good mood.
Pertama, perhatikan makanan yang kita konsumsi dengan memperhatikan pasokan gizi yang seimbang. Caranya :

   1.  Mengkonsumsi makanan yang mengandung Selenium (Se) 50-200 mg (mikrogram) sehari. Selenium merupakan gizi yang berperan dalam memperbaiki mood, meningkatkan kerja otak, reproduksi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mineral selenium ini termasuk dalam zat gizi mikro, sehingga mengkonsumsinya harus diseimbangkan dengan gizi lainnya, tidak boleh berlebihan. Makanan yang mengandung selenium umumnya terdapat pada makanan yang memiliki kadar protein tinggi, seperti ikan (air tawar maupun air laut), kerang-kerangan, daging sapi, daging ayam, telur, tomat, bawang putih, tempe, tahu dan yogurt. Penelitian di AS pada tahun 1996 dan 1998 membuktikan bahwa orang yang tubuhnya memiliki kadar selenium rendah lebih cepat marah, uring-uringan, depresi dan mudah bete.

   2.  Memakan cokelat, dalam kondisi bad mood cokelat bisa meningkatkan rasa senang. Akan tetapi, makanlah cokelat ketika kita merasa bad mood atau depresi saja karena jika dikonsumsi secara teratur bisa menyebabkan kegemukan. Ketika mengatasi sesuatu, jangan sampai menimbulkan sesuatu yang baru.

    3. Mengkonsumsi makanan berbumbu pala. Penelitian menyatakan bahwa pala dapat meningkatkan kerja serotonin, yaitu suatu hormon yang ada di dalam sel-sel otak yang merupakan neurotransmitter (penghantar signal saraf). Serotonin dihasilkan oleh tubuh dari asam amino yang berasal dari makanan yang berfungsi mengendalikan dan mengontrol mood dengan memberikan efek tidur dan ketenangan dalam pikiran, berperan penting dalam mengatur emosi seperti amarah dan agresivitas, serta memberikan rasa senang dan melepas depresi. Namun, hati-hati, konsumsi berlebihan bisa menjadi racun bagi tubuh kita.

    4. Minum segelas air di antara rutinitas kita, jangan langsung ditenggak, tahan selama 5 detik agar rongga-rongga kita mendapat asupan air. Dehidrasi bisa menyebabkan tubuh lesu, malas dan mood kita juga ikut loyo.

    5. Mengunyah daun sirih. Selain mengandung antiseptik yang bisa menghilangkan bau mulut, penyakit gigi dan gusi, serta membersihkan organ kewanitaan, sirih dipercaya memiliki efek menenangkan dan membantu konsentrasi. Konsentrasi dan ketenangan bisa memperbaiki dan meningkatkan mood kita. Pantas saja daun sirih merupakan tumbuhan yang direkomendasikan sebagai bahan aromaterapi alami bersama rempah-rempah lainnya karena bisa merelaksasi tubuh dan pikiran kita Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri



Motivasi diri : Cara Memperbaiki dan Meningkatkan Mood

Kedua, perhatikan kesehatan fisik dan psikologis kita dalam kebiasaan sehari-hari kita, dengan melakukan cara berikut :

   1.  Perbaiki posisi duduk dan berdiri dengan meluruskan tulang punggung, tegak dan tatapan mata lurus ke depan. Selain membantu kepercayaan diri, hal ini bisa menimbulkan perasaan dan pikiran positif, dan mood bisa pulih dari bete-nya.

   2.  Bersahabatlah dengan sinar matahari pagi. Biarkan tubuh terkena paparan sinar matahari pagi, minimal 5 menit setiap hari. Sinar matahari akan menstimulasi neurotransmitter di otak kita, seperti serotonin dan dopamin, yang berfungsi meningkatkan motivasi, semangat dan mood kita. Memulai hari dan aktivitas kita dengan mood, motivasi dan stamina yang prima tentu membuat hari dan aktivitas kita lebih menyenangkan.

    3. Senyum tulus dan tertawa bahagia. Tersenyum membuat kita merasa rileks dan positif bahkan terlihat cantik, dan tertawa bisa melepaskan beban yang menekan. Perasaan ini dapat mengubah suasana hati kita menjadi lebih nyaman, dan good mood akan kembali menyapa kita

    4. Peliharalah sense of humor kita dengan menyempatkan diri untuk sekedar bercanda ringan dengan teman atau pasangan, dan menonton acara lucu dan segar (tidak jorok). Rasa senang, terhibur dan gembira akan meningkatkan kinerja hormon-hormon penggerak dan pengendali mood kita

   5.  Sempatkan tidur selama 20 menit ketika kita benar-benar merasa tertekan, stress atau depresi. Usahakan untuk tidak lebih atau kurang agar tidak pusing dan uring-uringan. Sebaiknya, jadwal tidur normal juga tidak terganggu agar kondisi tubuh menunjang suasana hati dan pikiran kita. Tidur bisa mengembalikan kesegaran pikiran dan perasaan, sehingga mood ikut fresh.

    6. Segarkan wajah, badan dan pikiran dengan mandi dan berwudlu. Air wudlu diyakini memiliki ion positif dari doa yang kita bacakan ketika berwudlu, sehingga bisa menimbulkan efek segar, tenang dan menyehatkan. Dalam Islam, wudlu yang tertib akan menyempurnakan ibadah dan melunturkan dosa-dosa kecil yang diperbuat anggota badan kita yang dibasuh ketika wudlu. Kesegaran dan keyakinan hati akan efek positif ibadah akan membuat mood kita meningkat karena proses spiritual bisa menumbuhkan perasaan-perasaan positif. Mandi pun bisa membantu menyegarkan kembali tubuh dan mood kita. Mandi dengan air hangat terlebih dahulu, lalu guyur dengan air dingin. Bercampurnya air ini menimbulkan efek membangunkan, tersadar dan segar bagi kulit, tubuh dan pikiran kita, sehingga mood kembali ada.

    7. Berpetualang dengan mempelajari sesuatu yang baru, seperti belajar bahasa (asing) atau bermain sambil asah otak seperti bermain catur atau mengisi TTS. Hal-hal baru yang membuat perasaan dan pikiran kita berpetualang bisa meningkatkan stimulasi otak yang akan pula menstimulasi hormon-hormon pembangkit mood. Kadang-kadang, hal-hal baru yang kita temukan bisa menumbuhkan ide-ide segar dan strategi baru yang bisa memotivasi kita untuk lebih mood merealisasikannya dan mengatasi rasa jenuh kita dengan rutinitas.

    Sempatkan untuk berolahraga ringan setiap hari, seperti jalan kaki di pagi hari. Udara segar akan memaksa otot dan pikiran berpikir positif dan menikmati kehidupan, sehingga mood kita pun ikut bangkit.
    8. Lakukan relaksasi ringan dengan menarik nafas dalam-dalam selama 1 menit. Hal ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung yang dan mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga tubuh dan pikiran lebih rileks dan perlahan mood pun naik. Jika memang diperlukan pijat refleksi atau menghirup aomaterapi bisa dilakukan sebagai langkah berikutnya.

    9. Memelihara ternak, seperti burung dan ikan di akuarium atau kolam. Mendengar kicauan burung, serta mendengar kecipak ikan di air dengan warna-warni yang menyegarkan mata bisa membantu menghilangkan stress karena meningkatnya pelepasan endorphin di otak. Endorphin atau Endogenous Morphine ini sering disebut morfin tubuh karena menimbulkan efek berupa rasa nyaman, sehingga mood akan tumbuh dan berkembang optimal dalam perasaan dan pikiran yang nyaman.

    10. Sempatkan untuk sendiri, manjakan jiwa dan pikiran kita dengan rekreasi sendiri, misalnya melihat keindahan alam sambil bertafakur. Mengisolasi diri dari keramaian sosial perlu kita lakukan dalam keadaan tertentu yang membutuhkan kita untuk sendiri dan tenang. Shalat yang khusyuk di tempat yang sunyi bisa merefleksikan jiwa kita pada ketenangan, menumbuhkan koneksi spiritual yang positif, konsentrasi dan kepasrahan hati yang akan menimbulkan energi positif bagi persaan dan pikiran kita. Dengan melibatkan Tuhan dalam kesendirian dan segala kegiatan kita, tidak hanya mood yang meningkat, tetapi motivasi, spirit, sikap dan perilaku kita pun bisa meningkat menjadi lebih baik. Insya Allah. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Saya share cara ini di blog saya agar kita gak kehilangan mood untuk nge-blog (hayah). Banyak jalan menuju Roma, tetapi hanya satu cara menuju bahagia yaitu dekat dengan-Nya setiap waktu.

Sumber :  Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Manfaat Humor sebagai Terapi Kesehatan

 Motivasi diri : Manfaat Humor sebagai Terapi Kesehatan

Setiap orang, termasuk saya memiliki sense of humor, yakni kemampuan untuk melihat segi kejenakaan dari kehidupan, tetapi tidak semua orang mampu merasakanya secara optimal dan menunjukkannya secara ekspresif. Humor bisa menyebabkan kelucuan hingga membuat kita bisa tersenyum dan tertawa. Secara fisik dan psikis, tersenyum dan tertawa membuat kondisi kita rileks, senang dan segar. Kondisi ini tentu berpengaruh besar terhadap kesehatan mental dan fisik, sehingga humor bisa kita manfaaatkan sebagai alternatif terapi yang murah dan efektif. Mengapa humor bermanfaat sebagai terapi?. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Penelitian para ahli menunjukkan bahwa humor bisa menyebabkan orang lebih banyak tertawa, terutama orang dewasa. Dalam sehari, orang dewasa hanya tertawa 15 kali, sedangkan anak kecil bisa sampai 300 kali. Bisa dipahami, karena anak-anak memandang dunianya sebagai tempat bermain, tidak seserius orang dewasa. Sense of humor anak-anak lebih mudah tersentuh daripada orang dewasa. Melihat kupu-kupu terbang kesana kemari saja, anak-anak bisa tertawa, sedangkan orang dewasa membaca cerita humor pun belum tentu bisa tertawa. Padahal, para peneliti sudah membuktikan bahwa humor, tersenyum dan tertawa baik untuk kesehatan, baik fisik maupun mental. Dengan tertawa kita bisa menghilangkan stress dan mencegah sekitar 70 % penyakit. Ini membuktikan bahwa hati yang senang dan pikiran yang tenang akan menstimulasi kesehatan badan.

Dokter Madan Kataria, seorang psikiater asal India (Mumbai) yang juga pendiri Laughter Club International dengan 70 cabang negara bagian menyatakan bahwa yang membedakan frekuensi tertawa antara anak-anak dan orang dewasa adalah karena faktor logika. “Anak-anak bisa tertawa tanpa sebab karena otaknya belum mengerti tentang logika, tapi orang dewasa tertawa jika menurut logikanya ada yang lucu. Jadi jika tidak ada logikanya, ia tidak tertawa,” jelas dokter yang juga menulis buku Laugh For No Reason tersebut. Ia menekankan, pentingnya tertawa bagi orang dewasa. Mengawali hari dengan senyum dan tertawa selama 15 menit merupakan terapi fisik dan psikis untuk lebih bersemangat melakukan aktivitas dan menyegarkan pikiran sepanjang hari. Lalu apa saja manfaat humor dalam kehidupan kita sehingga bisa kita jadikan terapi?. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Pertama, humor dapat menstabilkan kondisi psikis seseorang, yakni bisa mengurangi kecemasan dan menghilangkan stress, sehingga berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan mental. Humor bisa membuat kita tertawa. Dengan tertawa, hormon anti stres (endorphin) akan dilepaskan dan akan mengalahkan hormon pemicu stres (cortisol, adrenalin, epinephrine) yang keluar ketika stres. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah yang merupakan penyebab berbagai penyakit.

Kedua, humor dapat mengembalikan kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh, sehingga mampu mencegah penyakit. Pada saat kita tertawa, sistem kekebalan tubuh dan sistem pada tulang, pembuluh darah jantung maupun otot bekerja lebih aktif. Tertawa terbahak-bahak diketahui bisa meningkatkan sistem imun dalam tubuh dengan cara memicu produksi sel-sel limfosit yang bertindak sebagai pembunuh stres alami yang menurut para peneliti menjadi pemicu hampir 70% penyakit, mulai dai hipertensi, jantung, depresi, insomnia, migrain, pikun, alergi, dan lain-lain. Studi ilmiah membuktikan bahwa terjadi penurunan 10-20 mm tekanan darah ketika seseorang tertawa selama 10 menit.

Ketiga, humor efektif dalam menstimulasi pikiran dan perasaan positif karena humor membuat hati kita senang. Perasaan senang ini menjadi energi positif yang mendorong meningkatnya mood, lebih mudah berpikir, menemukan ide-ide baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, sehingga kita lebih kreatif dan lebih bersemangat melakukan aktivitas.




Motivasi diri : Manfaat Humor sebagai Terapi Kesehatan

Keempat, humor bermanfaat dalam menjalin relasi sosial dan meningkatkan kualitas aktivitas kita sehari-hari. Humor bisa membuat kita tertawa dan merasa senang. Hati senang biasanya akan membuat kita bersikap lebih baik terhadap orang lain, sehingga kita bisa disukai dalam pergaulan. Selain itu, kemampuan menciptakan humor bisa membuat kita lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain dan bisa membangun relasi sosial secara intensif. Komunikasi yang baik akan menunjang kesuksesan kita dalam berkarya dan berusaha. Dengan demikian, menjadikan humor sebagai terapi setiap hari bisa meningkatkan kualitas kesehatan. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Tulisan ini sendiri merupakan alarm bagi saya untuk menyegarkan hati dan pikiran dengan humor, sehingga sense of humor saya tidak tertimbun. Sesekali kita ciptakan humor-humor segar untuk membuat kita tersenyum dan tertawa sehat, bersedekah dan beribadah dengan menyenangkan hati dan pikiran diri sendiri juga orang lain. Yang penting kita masih menggunakan etika humor itu sendiri: tidak jorok dan tidak kebablasan (bisa menimbulkan ketersinggungan dan sakit hati).

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Manfaatkan Emosi sebagai Energi

 Motivasi diri : Manfaatkan Emosi sebagai Energi

Emosi merupakan energi jika kita mampu menguasai dan mengendalikannya. Membiarkan emosi menguasai dan mengendalikan diri kita hanya akan merusak dan menghancurkan diri kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Emosi merupakan potensi kekuatan yang tersembunyi pada diri setiap manusia.  Keberadaan emosi merupakan anugerah yang mendasari tingkah laku kita, serta merupakan bahasa komunikasi yang unik dalam diri kita dan dalam hubungan antarmanusia. Memanfaatkan emosi memang tidak biasa karena kecenderungan persepsi tentang emosi identik dengan destruktif bahkan ofensif. Persepsi seperti ini perlu diluruskan karena  memanfaatkan emosi berarti memahami fungsi emosi dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat memanfaatkannya sebagai energi yang dapat meningkatkan kualitas diri dan kehidupan kita. Bagaimana emosi kita manfaatkan sebagai energi kehidupan? Mengapa kita perlu memanfaatkan emosi?

Kata emosi berasal dari bahasa Latin emovere yang berarti bergerak menjauh. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Berdasarkan pengertian ini, emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Emosi itulah yang mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dengan kata lain, emosi dapat dikatakan sebagai refleksi perasaan sekaligus barometer kestabilan perasaan. Reaksi yang timbul bisa berupa  kekecewaan, kemarahan, kekesalan atas kenyataan yang diterima. Karena itu, emosi bisa bersifat konstruktif maupun destruktif. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Sejatinya, semua yang bersentuhan dengan kehidupan kita memiliki manfaat dan bisa dimanfaatkan sebagai energi kehidupan itu sendiri, tidak terkecuali dengan emosi yang dalam kenyatannya merupakan bentuk perasaan, bersentuhan dengan hati, tingkah laku dan tindakan kita. Memanfaatkan emosi sebagai energi terletak pada kemampuan kita mengendalikan sifat destruktifnya, serta mengelola sifat konstruktifnya agar bisa seimbang dan menghasilkan tindakan-tindakan yang positif. Perlu kita pahami bahwa dalam kehidupan, kita bersentuhan dengan logika dan emosi. Dalam kenyataannya, emosi lebih sering mendasari tingkah laku dan tindakan kita daripada logika. Dengan demikian, kita juga perlu menjaga keseimbangan logika dan emosi agar kendali terhadap emosi semakin efektif.

Mungkin dalam benak kita sering timbul pertanyaan, mengapa kita memiliki emosi? Jawabannya sederhana. Karena emosi memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa memanfaatkan emosi dengan baik tanpa memahami fungsi emosi itu sendiri. Emosi berfungsi sebagai penyedap rasa kehidupan yang membuat hidup lebih bergairah, bersemangat, bermakna dan berenergi. Menjadi pelengkap romantika kehidupan, sehingga hidup terasa lebih, indah, bernuansa, bervariasi dan bersinergi. Tanpa emosi, hidupa kan terasa hambar, datar, kaku dan monoton. Karena itu, emosi jangan ditekan dan disembunyikan terlampau dalam, bisa menghambat kedinamisan perasaan dan kehidupan kita.

Motivasi diri : Manfaatkan Emosi sebagai Energi

Memanfaatkan emosi memerlukan cara dan media penyaluran karena tidak semua orang memiliki kemampuan mengendalikan dan mengelola emosi dengan cepat dan tepat. Awalnya, kita pasti butuh tempat melampiaskan emosi untuk paling tidak meredakan dan melegakan. Ada beberapa hal sederhana yang bisa dimanfaatkan sebagai cara menyaluran emosi yang positif.

Pertama, menangis. Secara psikologis, menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang karena tangisan dapat membantu menyingkirkan kimiawi stres dalam tubuh yang diakibatkan oleh dramatisasi perasaan dan dorongan emosi, sehingga bisa menurunkan kadar emosi, agresivitas dan depresi. Setelah menangis, perasaan menjadi lebih lega, sehingga energi berupa mood untuk melanjutkan aktivitas kembali terangkat. Energi inilah yang sebenarnya mampu mengendalikan agresivitas dari emosi destruktif kita dan dengan energi inilah kita lebih mampu mengelola emosi konstruktif agar lebih stabil dan diarahkan untuk melakukan aktivitas yang lebih positif. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Kedua,  menyalurkan emosi melalui kegiatan hobi seperti menulis atau melukis. Menulis merupakan media penyaluran emosi yang efektif  karena menulis dapat mengurangi tekanan perasaan, distress bahkan menyembuhkan trauma. Sewaktu menulis, kita melepaskan emosi destruktif menjadi serangkaian tulisan yang apa adanya. Energi dari emosi ini kita ekspresikan dan kita manfaatkan untuk menyusun kalimat dan mengolah kata-kata hingga menjadi sebuah ungkapan perasaan yang sebenarnya. Menulis diary merupakan hal umum yang dilakukan untuk mengekspresikan perasaan, sehingga tidak merasa tertekan dengan dorongan emosinya dan tidak takut untuk menutup-nutupi emosinya dalam wajah sebuah tulisan. Namun, lebih dari itu, emosi ternyata bisa menjadi energi sebuah tulisan. Coba kita perhatika beberapa tulisan fiksi. Emosi penulis seringkali berperan besar dan membuat tulisan tersebut justru semakin hidup karena tanpa emosi pelaku cerita, novel atau cerpen akan terasa “garing”. Katakanlah fiksi bisa menjual emosi penulis dan mengangkat emosi pembaca, terlepas dari sisi imajinatif atau realnya kisah yang diungkapkan. Ini merupakan bentuk pengendalian dan pengelolaan emosi hingga menjadi energi untuk menghasilkan sebuah karya yang bernilai dan bermanfaat. Demikian pula dengan lukisan, emosi pelukis dapat diekspresikan lewat goresan warna, sehingga tercipta keindahan dan makna yang dalam dari lukisan itu (tentu saja bagi yang mengerti  lukisan). Jadi, sesungguhnya emosi dapat dimanfaatkan sebagai energi untuk berkarya yang dapat menuntun kepada kesuksesan kita.

Ketiga, berbicara dan bercinta dengan Yang Maha Cinta. Keberadaan-Nya merupakan energi ruhani yang luar biasa. Menyalurkan emosi melalui hubungan dengan-Nya menjadi energi kehidupan yang sesungguhnya. Dalam hal ini, emosi berperan besar dalam membangun energi spiritual kita. Tanpa emosi, percintaan kita dengan Tuhan akan terasa hambar dan datar. Hubungan emosional dengan Tuhan didasari oleh kebutuhan akan Dzat Yang Maha, menumbuhkan energi untuk meminta, berupaya dan berserah dalam doa. Saat kita kesulitan, biasanya kita akan tenggelam, khusyuk dalam lautan tangis dan doa, sehingga kita merasa dekat dengan Tuhan. Jika kedekatan ini terus diaplikasikan dalam keadaan apapun, ini akan menumbuhkan kepercayaan, keyakinan, keimanan dan ketakwaan yang lebih terjaga, menjadi energi penuntun langkah hidup kita. Tuhan lah muara dari segala doa dan harapan kita, pelabuhan abadi cinta yang hakiki yang akan menuntun hidup lebih berenergi.

Jadi, manfaatkanlah emosi dengan mengelola dan mengendalikannya melalui cara penyaluran yang benar. Emosi yang terkendali merupakan energi untuk meningkatkan kualitas hidup kita yang lebih berarti.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Arti dan Manfaat Kesederhanaan sebagai Energi Kehidupan

 Motivasi diri :  Arti dan Manfaat Kesederhanaan sebagai Energi Kehidupan


Dalam kesederhanaan ada kebersahajaan yang menuntun kepada kebahagiaan nurani karena sesungguhnya yang kita butuhkan hanya sedikit dan tidak selalu berupa materi, selebihnya untuk memberi dan memenuhi hak orang lain. Kesederhanaan memiliki arti dan manfaat yang luar biasa sebagai energi kehidupan. Energi untuk bertahan, energi untuk memberi dan berbagi, serta energi untuk mensyukuri hidup itu sendiri. Tidak mudah memang untuk menerapkan kesederhanaan dalam diri dan kehidupan kita sehari-hari. Saya sendiri masih harus dan terus belajar memaknai, menghayati dan menerapkannya dalam keseharian saya. Artikel motivasi, Artikel motivasi, Artikel motivasi

Hidup sederhana tidak berarti hidup dalam kesengsaraan, kemiskinan, kemelaratan dan serba kekurangan. Kesederhanaan merupakan pola pikir dan pola hidup yang proporsional, tidak berlebihan dan mampu memprioritaskan sesuatu yang lebih dibutuhkan. Kesederhanaan ialah kemampuan untuk ikhlas menerima yang ada, berusaha untuk berlaku adil dan bersyukur atas setiap rezeki yang diberikan dengan tetap menggunakannya pada hal-hal yang bermanfaat dan berarti. Kemampuan itulah yang memberikan manfaat dan menjadi energi dalam kehidupan kita. Lalu apa manfaat kesederhanaan sebagai energi kehidupan?

Dalam buku Simplify Your Life, Elaine St. James menyatkan bahwa sepanjang sejarah orang-orang bijak (dalam setiap kebudayaan besar), kehidupan sederhana adalah kunci kebahagiaan. Secara psikologis, kesederhanaan bermanfaat dalam menyeimbangkan energi positif dan negatif dalam diri dan kehidupan kita. Energi syukur dan ikhlas dalam kesederhanaan merupakan nutrisi untuk mencapai kebahagiaan, sehingga hati kita senantiasa dipenuhi perasaan-perasaan positif dan pikiran pun lebih jernih dan tenang. Ketenangan psikis akan bersinergi dengan kematangan spiritual. Dalam tataran spiritual, kesederhanaan dapat memberikan energi untuk membuat kita fokus dalam menjalankan sesuatu. Dengan fokus kepada usaha dan keyakinan akan kekuatan Yang Maha Perkasa, kita mampu menghadapi hambatan dan ujian, sehingga hidup terasa lebih ringan dan mudah karena ada kepasrahan dan penyerahan diri yang utuh kepada kekuatan maha melalui doa. Itulah energi kehidupan yang bisa memanusiakan manusia. Artikel motivasi, Artikel motivasi, Artikel motivasi

Motivasi diri :  Arti dan Manfaat Kesederhanaan sebagai Energi Kehidupan



Sinergi antarenergi dalam kesederhanaan tersebut, pada akhirnya akan bermuara pada keutuhan energi yang bermanfaat untuk mengontrol dan mengendalikan hawa nafsu serta mengelola emosi dengan baik. Mengendalikan emosi dan mengontrol hawa nafsu memang bukan sekedar retorika, tetapi dibutuhkan latihan dan kesungguhan dalam aplikasi sehari-hari. Paling tidak, saya dan Anda tetap berusaha melatihnya seiring dengan proses hidup yang kita jalani. Kendali atas hawa nafsu ini akan melahirkan energi positif berupa kemampuan menentukan prioritas, yakni mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Artikel motivasi, Artikel motivasi, Artikel motivasi

Memprioritaskan kebutuhan merupakan esensi dari kesederhanaan yang juga bermanfaat sebagai management of life kita. Keinginan merupakan fitrah, tetapi mampu membatasi keinginan yang berlebihan merupakan anugerah. Kemampuan kita terbatas untuk memenuhi keinginan yang tiada batas. Karena itu, menelusuri arti kesederhanaan membuat kita terus belajar  untuk lebih realistis dan peduli terhadap kebutuhan, baik diri sendiri maupun orang lain. Jika kebutuhan lebih mendesak, kesampingkan dulu keinginan kita. Tuhan lebih mengetahui apa yang kita butuhkan sekalipun tidak sesuai dengan keinginan kita. Karena itu, kesederhanaan merupakan cara proporsional dalam menyeimbangkan kebutuhan dengan keinginan..

Saya yakin, setiap agama mengajarkan umatnya untuk hidup sederhana, sebagaimana Islam mengajarkan kesederhanaan dimulai dari hal-hal kecil berkaitan dengan keseharian kita. “…makanlah dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al A’raf, ayat 31). Kita tidak dilarang untuk kaya berlimpah harta. Akan tetapi dalam kekayaan itu ada hak-hak orang lain (yang kurang dan tidak mampu) untuk kita penuhi. Sederhana bukan pelit, bukan boros dan bukan anti kaya. Sederhana berarti seimbang, adil, proporsional dan menyadari bahwa hidup harus mau memberi dan mampu berbagi walau bukan dengan materi. Kesederhanaan merupakan energi kehidupan yang berarti, bermanfaat untuk menangkal radikali bebas dari perilaku yang melampaui batas, menjadi sikap hidup yang bijak untuk membuka pintu kebahagiaan hati.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Arti kehilangan

 Motivasi diri : Arti kehilangan

Kehilangan merupakan bagian dari fitrah manusia yang bisa membuat perubahan dalam kehidupan kita. Arti kehilangan bisa berupa kesedihan dan penderitaan atau tempaan atas kualitas ketabahan dan kesiapan diri. Rasa kehilangan merupakan bagian dari rasa memiliki karena adanya keterikatan atas sesuatu atau seseorang. Kehilangan menunjukkan rasa yang tidak sepenuhnya utuh, merasa kurang tanpa hadirnya sesuatu atau seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering bersentuhan dengan rasa kehilangan. Kehilangan akan benda, jiwa, perasaan, harga diri dan suasana, kehilangan sosok seseorang, kehilangan kesempatan atau peluang bahkan takut kehilangan.Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri


Kehilangan pernah dialami siapa saja, terlepas dari perbedaan hal yang hilang, reaksi atas kehilangan, cara menyikapi, mengatasi dan mengartikan kehilangan, serta dampak yang ditimbulkannya. Kehilangan sebuah benda yang berharga bisa berarti petaka bagi sebagian orang, dan kehilangan sosok seseorang bisa berarti derita bagi kita. Di atas semua itu, kehilangan sesuatu atau seseorang bisa menyebabkan kehilangan harapan dan kesadaran akan conscience (suara hati), sehingga arti kehilangan bisa mengubah persepsi seseorang atas kehidupan. Tidak sedikit orang yang membentuk arti dan persepsi kehilangan sebagai penderitaan dan larut di dalamnya, menjadi kehilangan kepercayaan dan kebermaknaan hidup. Mengapa kita merasa kehilangan?

Kehilangan tumbuh dalam benak dan perasaan kita karena adanya arti berikut ini, yang seringkali kita sadari setelah kehilangan itu terjadi.
Pertama, kita merasa kehilangan karena sesuatu atau seseorang yang hilang itu sangat berharga dan berarti untuk kita. Kita seringkali merasa terlambat menyadari atau bahkan baru menyadari betapa berharganya sesuatu dan betapa berartinya seseorang untuk kita setelah semua itu hilang, sehingga kita merasa kehilangan dan merasakan arti kehilangan sebagai adanya kekurangan, kekosongan, atau kehampaan tanpa kehadiran yang hilang tersebut. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri


Kedua, kita merasa kehilangan karena kita menyadari bahwa kita membutuhkan yang hilang itu. Intensitas kebersamaan dan kedekatan membuat kita terbiasa dan merasa biasa. Namun, ketika yang terbiasa dan biasa itu tak ada, kita merasa ada yang kurang dan hilang dari kebiasaan dan keterbiasaan itu. Ini menunjukkan bahwa kita membutuhkan kehadirannya, keberadaannya, perannya, fungsinya dan kebermanfaatannya untuk kita, sehingga rasa membutuhkan itu bisa berkembang menjadi mengharapkan yang hilang.
Ketiga, kita merasa kehilangan karena kita merasa mencintai dan menyayangi yang hilang itu. Bagaimanapun berharganya sesuatu bagi orang lain, dan bagaimanapun berartinya seseorang bagi orang lain, tak akan membuat kita merasa kehilangan ketika kita tak mencintainya dan menyayanginya atau paling tidak ada empati yang bisa membuat kita merasa kehilangan. Kehilangan sahabat, teman, keluarga atau orang terkasih merupakan bentuk kehilangan karena cinta kita kepada mereka. Kedalaman rasa bisa mengukuhkan arti kehilangan dalam diri dan hati kita, sehingga kehilangan itu bisa berdampak tidak biasa dan luar biasa bagi hidup dan hati seseorang.

Motivasi diri : Arti kehilangan

Biasanya reaksi awal karena kehilangan ditunjukkan dengan bersedih, menangis, kesal, marah atau menyalahkan diri karena merasa menyia-nyiakan yang hilang tersebut. Reaksi ini bisa berlanjut hingga membuat kita larut, terbenam dan karam dalam rasa kehilangan itu. Bila ini reaksi kita, maka boleh jadi kita kan kehilangan kebermaknaan dan kepercayaan akan diri, hidup dan Pemilik Kehidupan. Ada pula orang yang mampu mengatasinya dengan menunjukkan reaksi yang wajar karena ia meyakini kekuatan Tuhan. Arti kehilangan bagi orang-orang seperti ini adalah ujian sekaligus perubahan dalam kehidupan, bukan kesedihan semata. Orang-orang seperti inilah yang dikategorikan sebagai pembelajar kehidupan, memiliki kemampuan untuk melihat dan memahami hikmah di balik masalah, melihat sisi kemudahan dalam kesulitan dan menjadikan kegagalan sebagai batu loncatan untuk melangkah lebih maju. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri


Tulisan ini merupakan sebuah renungan pribadi. Kehilangan yang berarti memang berat. Butuh waktu, kemauan dan kesiapan hati untuk bisa menghadapi dan mengatasinya. Kita memang harus siap kehilangan karena kita hanya menjalankan peran kehidupan, tidak memiliki apapun bahkan diri kita sendiri.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri: Arti penting angka 0

Motivasi diri: Arti penting angka 0

Angka 0 memiliki arti penting dalam ilmu hitung, serta dalam memaknai dan menilai banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Angka 0 yang dalam bahasa Inggris disebut zero berasal dari bahasa Arab “sifr” yang bermakna “kosong”, sehingga angka 0 seringkali diartikan sebagai ketiadaan, kekosongan dan kehampaan dalam diri dan kehidupan manusia. Menjadi tanda kekalahan dalam sebuah pertarungan atau pertandingan, dan sering dianggap sebagai lambang ketidakmampuan seseorang dalam menjalankan peran kehidupan. Meskipun demikian, angka 0 memiliki arti penting dalam mencapai kesempurnaan nilai sesuatu, serta bisa menjadi simbol kemenangan bagi penyucian jiwa. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri


Apa pentingnya angka 0 dalam ilmu hitung?
Secara historis, ditemukannya angka 0 pertama kali oleh Muhammad bin Ahmad merupakan sebuah hasil pemikiran mendalam untuk menjawab masalah penghitungan bilangan di masa itu. Menuliskan bilangan dalam jumlah besar, dengan menggunakan angka-angka yang demikian rumit seperti angka Romawi sangatlah sulit. Jumlah bilangan puluhan, ratusan hingga ribuan dalam angka Romawi masih bisa dituliskan dan dihafal bentuknya. Misalnya, X (10), XX (20), C (100), M (1.000). Namun, bila jumlah bilangan jutaan, milyaran, atau triliunan tentu sangat sulit menuliskannya dalam angka Romawi. Karena itu, penemuan angka 0 ini memiliki arti penting dalam penghitungan dan penulisan bilangan.
Pemikiran Muhammad bin Ahmad tersebut kemudian dilanjutkan oleh Muhammad bin Musa Al Kwarizmy, seorang tokoh penemu perhitungan Al Jabar yang menjadi dasar ilmu pasti, yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780 M. Dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tangent, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulus integral. Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini. Selain ahli matematika, ia juga ahli geografi, sejarah dan musik. Karya-karyanya di bidang matematika terdapat dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Hasil karya Al-Khwarizmi inilah yang kemudian menjadi rujukan dan mempengaruhi pemikiran para ilmuwan Eropa, seperti Jacob Florence, serta Leonardo Fibonacci yang kemudian lebih dikenal masyarakt dunia sebagai ahli matematika Al Jabar. Penemuan angka 0 ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dunia karena dengan angka 0 tersebut, kini kita dapat dengan mudah menuliskan jumlah bilangan dari yang terkecil hingga yang tertinggi dengan bantuan angka 0.



Motivasi diri: Arti penting angka 0

Filosofi Angka 0

Angka 0 memiliki arti filosofis dalam diri dan kehidupan kita. Pertama, ketika kita mengartikan angka 0 sebagai kelipatan, maka 0 berarti titik tolak untuk melipatgandakan kemampuan kita, serta hasil yang ingin kita capai dari proses upaya yang kita pilih dalam menyikapi dan melakukan sesuatu. Upaya atau cara yang salah bisa menghasilkan kesalahan atau melipatgandakan kerugian. Demikian pula sebaliknya, ketika upaya kita benar atau baik, maka hasilnya adalah kebaikan yang berlipat dan kita menemukan banyak kebenaran.

Kedua, dengan adanya angka 0, kita dapat mengenal nilai angka-angka lainnya. Angka 1 akan bernilai lebih besar jika diikuti angka 0 menjadi angka 10. Dalam skala 1-10, angka 10 merupakan nilai yang sempurna. Angka 0 membuat angka 1 lebih bernilai, dan angka 1 bisa membuat angka 0 ada nilainya, yaitu 0 satuan. Hal ini menunjukkan arti bahwa sesuatu memiliki manfaat, dan kebermanfaatan itu bisa dinilai ketika sesuatu tersebut mampu mengisi kekosongan dan menutupi kekurangan. Tanpa memahami kekurangan, kita tidak akan menggali dan mencari, serta memanfaatkan kelebihan kita untuk menutupi kekurangan tersebut. Tidak akan ada yang sempurna tanpa adanya yang tak sempurna. Nilai manfaat inilah yang menjadikan sesuatu bermakna dan penting dalam hidup kita hingga bisa menyirnakan kekosongan tersebut. Jika kita resapi dan kita hayati, fungsi dan nilai kehidupan kita terletak pada memberi manfaat. Kebermanfaatan atau kebergunaan kita dimulai untuk diri sendiri, keluarga, saudara, sahabat, masyarakat, bangsa dan negara serta agama kita. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri


Ketiga, angka 0 dalam sistem binary berarti tiada. Dalam filosofi agama, angka 0 bisa diartikan sebagai kembalinya diri terhadap penyucian jiwa dan ketulusan hati, sehingga 0 merupakan titik keikhlasan dan penyerahan, mengosongkan dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Keikhlasan ini menjadi dasar tumbuhnya upaya untuk menjaga hati dari penyakit hati, mengikhlaskan hati untuk memaafkan dan menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam diri dan hidup kita, bahkan memahami kekurangan orang lain.
Arti angka 0 dalam kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, angka nol memiliki arti dan peran penting dalam hubungan sosial kita, hubungan vertikal dan spiritual kita dengan Allah SWT, serta berperan banyak dalam perhitungan dan penghitungan nilai materi dan keadaan yang kita hadapi. Kita mungkin sering mendengar istilah “kembali ke titik nol” yang dapat menggambarkan sebuah kondisi keterpurukan, musibah hingga bentuk kepasrahan dan penyerahan atas kehendak terbaik Yang Maha Berkehendak. Hal ini memberikan makna bahwa titik nol tersebut merupakan awal atau bahkan hakikat hidup manusia yang sebenarnya, tidak memiliki apa-apa karena semua yang melekat pada dirinya hanyalah titipan semata-mata saat menjalankan peran kehidupannya. Dengan demikian, angka 0 memiliki arti dan berperan dalam meningkatkan kehidupan ruhani kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri


Pada moment tertentu, kita juga mungkin pernah mendengar kalimat “dimulai dari titik nol ya” Kalimat seperti ini begitu akrab selama bulan Suci Ramadlan dan masa Idul Fitri khususnya sebagai sebuah standar operasional prosedur Pertamina Pasti Pas. Berkaitan dengan hal ini, angka nol dapat kita artikan dan kita makani sebagai kembalinya hati kepada kesucian, memulai kembali hubungan yang terbuka, saling memaafkan dan berupaya untuk tidak saling menyakiti. Angka 0 memili esensi fitrah dan urgensi membuka maaf di hati, memperbaiki setiap kesalahan dengan sesuatu yang lebih berguna dalam mengelola hubungan interpersonal (sosial) dan intrapersonal kita. Tidak salah jika kita persepsikan Ramadlan dan Idul fitri sebagai momentum untuk menginsyafkan dan mengingatkan kita akan pentingnya mengembalikan kondisi hati dan jiwa kita kepada titik nol agar kita mampu memahami hidup dan hati kita secara utuh sebagai makhluk-Nya sepanjang waktu yang diberikan-Nya.

Dalam penghitungan sehari-hari, angka nol yang hadir berurutan merupakan sebuah kelipatan, bisa berlipat makin kecil atau makin besar. Misalnya, 0.1, 0.01, 0.001 dan seterusnya, semakin banyak angka 0 di depan angka yang diikutinya, maka semakin kecil nilainya. Sebaliknya, semakin banyak angka 0 mengikuti angka (1,2,3,4,5,6,7,8,9) di depannya baik tunggal maupun tidak, maka semakin tinggi nilainya. Misalnya, dalam sistem keuangan dan penilaian materi, angka 0 yang menempati 6 digit setelah angka 1 di depannya (1.000.000) tentu lebih besar nilainya daripada 1.000 atau 300.000. Hal ini menunjukkan arti bahwa angka 0 meskipun berarti kosong akan bernilai jika menyertai angka-angka lainnya dan membentuk sebuah kelipatan, baik kecil maupun besar.

Dengan adanya angka 0, kita akan memahami arti penting 1,2,3…, sehingga kita mampu menghargai, memahami, menyikapi kekurangan dan ketidaksempurnaan sebagai bagian dari proses kehidupan yang dalam kondisi tertentu memiliki kebergunaan dan kebermanfaatan dalam menjalani kehidupan kita.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Selasa, 31 Mei 2011

Memahami dan Menyikapi Perbedaan dengan Pengertian

 Memahami dan Menyikapi Perbedaan dengan Pengertian

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu bersinggungan dengan perbedaan. Perbedaan seringkali menjadi pemicu masalah yang berlanjut menjadi konflik bila kita memahami, mengatasi dan menyikapi perbedaan dengan cara yang tidak tepat. Secara hakikat, manusia itu sama, tetapi tak pernah ada manusia yang benar-benar sama dalam segala hal. Kemiripan wajah, kesamaan hobi, bahkan ikatan batin dan pertautan rasa yang kuat pun tidak menjadikan kita sama dengan mereka atau aku adalah dia dan kamu adalah saya. Kita berbeda dan memiliki perbedaan karena perbedaan adalah harmoni yang membuat hidup kita lebih berarti. Di dalam perbedaan, tersimpan arti yang pantas untuk dimengerti. Dengan perbedaan, kita mampu merasakan makna kebersamaan, sehingga kita bisa memahami bahwa perbedaan adalah alasan untuk sebuah pengertian.

Perbedaan merupakan keadaan, sifat dan karakter yang diciptakan Tuhan dengan tujuan agar manusia saling mengenal, berinteraksi, saling memahami dan memberi manfaat satu sama lain. Memahami dan menyikapi perbedaan dan memang bergantung kepada cara pandang kita terhadap perbedaan tersebut. Jika kita memandangnya sebagai sebuah ancaman, maka perbedaan akan menjadi masalah yang sulit diatasi. Namun, jika perbedaan dipandang sebagia fitrah kemanusiaan dan anugerah Yang Maha Sempurna, maka perbedaan itu akan terasa indah mewarnai hidup kita. Cara pandang kita terhadap perbedaan sangat menentukan terhadap cara kita meyikapinya dan mengatasinya. Karena itu, pengertian merupakan hal yang penting untuk kita miliki dan kita terapkan dalam memahami, menyikapi dan mengelola perbedaan.

Pengertian merupakan refleksi dan realisasi kesadaran akan fakta nyata kehidupan yang tidak selalu sama dan tidak pernah sempurna. Di dalam pengertian ada ketulusan, kesiapan dan ketegaran untuk menerima kekurangan juga mensyukuri kelebihan diri sendiri maupun orang lain. Pengertian merupakan tindak lanjut dari rasa menghargai. Dengan menghargai kita bisa mengerti dan menerima, sehingga pengertian menjadi sikap utama yang dapat membuat kita bertahan dan menikmati perbedaan sebagai sebuah warna kehidupan. Tanpa pengertian, kita tak akan bisa hidup berdampingan dengan tentram, nyaman dan damai dalam perbedaan.

Pengertian merupakan sebuah proses mengerti dan memahami, sehingga bisa kita latih, kita tumbuhkan dalam diri kita dan kita manfaatkan untuk hidup kita. Ada beberapa hal yang dapat kita jadikan pembiasaan sehubungan dengan melatih pengertian dan menyikapi perbedaan.

    Pertama, kembangkan cara berpikir positif dan hindari dominasi prasangka. Orang yang bersikap dan berdasarkan prasangka semata tidak akan bisa memandang positif kehidupan dan segala perbedaan yang dihadapinya, sehingga cenderung pesimis dan menganggap perbedaan sebagai sebuah ancaman yang bisa menyerang kita sewaktu-waktu. Karena itu, berpikir positif akan menumbuhkan sikap dan tindakan positif juga menentramkan perasaan.
    Kedua, hindari sikap menonjolkan diri dan merendahkan orang lain. Tempatkanlah sesuatu pada tempatnya dan sesuai porsinya. Hal ini merupakan realisasi dari bersikap dan bertindak adil. Bersikap wajar dan bertindak benar merupakan cara tepat menyikapi perbedaan.
    Ketiga, senantiasa mengoreksi dan introspeksi diri, serta tidak cepat menghakimi orang lain. Telusuri kebenaran sebuah informasi secara objektif, serta biasakan untuk tidak cepat menjustifikasi sebelum kita melakukan verifikasi kebenaran sesuatu. Hal ini merupakan langkah antisipatif terhadap informasi provokatif yang akan menjadikan perbedaan sebagai jalan perpecahan. Koreksi diri akan membuat kita senantiasa tenang dan tegar menghadapi masalah, termasuk perbedaan.
    Keempat, meningkatkan kepekaan diri terhadap orang lain dan lingkungan kita karena kepekaan akan membuat kita peduli terhadap keadaan di sekeliling kita. Kepekaan dan kepedulian ini akan melahirkan penghargaan dan pengertian kita akan perbedaan.
    Kelima, bersikap sabar, tulus, toleran dan tegas. Sikap-sikap seperti merupakan esensi dari pengertian dalam menyikapi perbedaan. Tegas tidak identik dengan keras, tetapi mampu menempatkan kebenaran pada porsinya.

Kelima langkah tersebut merupakan langkah yang bisa terus kita latih dalam keseharian kita untuk lebih meningkatkan pengertian, memahami arti perbedaan dan menyikapinya dengan tepat. Perbedaan bisa kita manfaatkan sebagai energi untuk mengerti dan kita jadikan potensi untuk memaksimalkan kemampuan kita memahami orang lain. Insya Allah. Saya, Anda dan kita semua memang tidak bisa menghindari perbedaan yang sering kali menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, paling tidak dengan menanamkan pengertian dalam diri kita, kita telah membiasakan diri menyikapi perbedaan, serta berupaya untuk menciptakan kerukunan dan ketentraman di atas perbedaan itu.

Sumber: Nia Hidayati

Cara Mengatasi Masalah dan Konflik dengan Memahami Perbedaan

Cara Mengatasi Masalah dan Konflik dengan Memahami Perbedaan 

Masalah tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Kita merasa punya masalah ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Konflik, baik intrapersonal, interpersonal maupun konflik sosial merupakan bagian dari masalah yang kita hadapi. Interaksi interpersonal dan social paling sering memicu konflik. Kita pasti sering merasa sudah sangat dekat, sangat memahami dan sanggup menerima seseorang apa adanya, tetapi ketika ada sedikit saja yang tidak sesuai dengan perasaan atau pemikiran kita, kita merasa tak akan ada solusi. Kedekatan hati dan kesiapan berbagi tidak selalu membuahkan harmoni karena hidup memiliki banyak sisi untuk dimengerti, dinikmati, dijalani sepenuh hati.

Pemicu utama konflik ialah perbedaan. Berlanjut menjadi pertengkaran, pertentangan dan kemudian bisa berpotensi menjadi konflik yang lebih serius. Konflik, sekecil apapun kelihatannya, tidak bisa dianggap sepele juga tidak harus disikapi secara berlebihan. Kita bisa mengelola sikap kita dalam menghadapi konflik dengan mengetahui dan memahami akar permasalahannya.

Pertama, konflik muncul karena seseorang tidak terbiasa menyikapi perbedaan dengan tepat. Manusia diciptakan dengan ribuan sifat dan watak yang berbeda, sehingga cara dan sikap hidup tiap orang tidak sama. Kesadaran akan adanya keragaman dan perbedaan ini yang mutlak diperlukan untuk kelangsungan setiap hubungan baik personal maupun interaksi sosial. Kedua, timbulnya konflik juga dipicu oleh sikap egoistis, selalu membenarkan pendapat sendiri dan merasa diri paling benar. Dalam pola komunikasi internal keluarga maupun lingkungan sosial, sikap seperti ini banyak kita temukan.Berbeda pendapat sering dianggap sebagai ancaman bahkan serangan terhadap eksistensi seseorang. Tiap individu memiliki keinginan, dan kebutuhan yang tidak selalu sama. Cara pandang setiap orang terhadap konflik akan menentukan pula cara ia menghadapi dan menangani konflik.

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai cara  untuk mengatasi masalah dan konflik dengan memahami perbedaan:



    Cara mengatasi masalah dan konflik yang pertama

Bersikap dan bertindak bijak terhadap kelebihan dan kekurangan orang lain (orang tua, pasangan hidup, sahabat atau orang yang kurang kita sukai). Sikap bijak lahir dari kesadaran diri bahwa tiada manusia yang sempurna. Kekurangan orang lain kerap kali menyulut konflik ketika kita tidak siap dan tidak mau menerimanya. Kelebihan orang lain pun tak jarang membuat kita merasa iri, benci memusuhi dan akhirnya jadi dengki… Naudzubillah. Kekurangan seseorang, baik moral maupun material bukan untuk dihakimi. Kekurangan adalah sisi ketidaksempurnaan yang patut kita lengkapi dengan pengertian, serta keikhlasan untuk membantu memperbaikinya. Sedangkan kelebihan orang merupakan anugerah Alloh SWT yang sangat pantas kita syukuri. Berani mengakui kelebihan orang dan menghargainya adalah bagian dari memuliakan Yang Maha Bijaksana. Memang tidak mudah merealisasikannya karena butuh keikhlasan untuk melakukannya. Namun, dengan belajar dan berlatih memahami orang lain akan menuntun kita pada sikap dan tindakan yang bijak. (saya juga sedang belajar)

    Cara mengatasi masalah dan konflik yang kedua


Bersikap dan bertindak bijak terhadap diri sendiri dengan mensyukuri kelebihan yang kita miliki, memanfaatkan kelebihan diri dengan rendah hati di jalan kebaikan dan kebenaran, serta menyadari kekurangan diri dan selalu berupaya memperbaiki diri. Sebaik-baik manusia adalah yang tidak sibuk mengutuk kekurangan diri, tetapi selalu berusaha memperbaiki diri. Banyak di antara kita yang mungkin masih menganggap kekurangan (diri sendiri dan orang lain) sebagai aib yang harus di-genocida secara mutlak. Padahal, kekurangan bisa membuat kita dicintai selama kita terus berusaha memperbaikinya dan tidak selalu mengharap dikasihani. Menyadari kekurangan diri akan mmbenamkan hati kita ke dalam keinsyafan bahwa kita membutuhkan orang lain untuk berbagi, saling mengisi dan saling melengkapi.

    Cara mengatasi masalah dan konflik yang ketiga

Melunakkan hati dan memaafkan. Untuk melakukan kedua hal ini diperlukan kesabaran dan ketulusan. Konflik seringkali membuat kita merasa tersakiti dan ingin mengakhiri sebuah hubungan dengan siapa saja. Itu mah jalan pintas. Nafsu harus dikendalikan agar tidak memicu konflik yang berkepanjangan.Memaafkan kesalahan orang lain memang tidak mudah. Butuh waktu, kesabaran, keikhlasan dan lagi-lagi pengertian. Orang berbuat salah tidak selalu disengaja. Seperti yang pernah diungkapkan K.H. Abdullah Gymnastiar dalam tausyiahnya bahwa ada orang yang berbuat salah karena ia tidak menyadari bahwa ia salah dan ada orang yang melakukan kesalahan kemudian ia mengetahui perbuatannya salah, tetapi ia belum sanggup memperbaikinya. Mungkin orang lain yang berkonflik dengan kita juga menganggap kita yang salah dan tidak bisa dimaafkan. Makanya, agama menyuruh kita untuk saling memaafkan, selalu mengingat kebaikan orang lain terhadap kita dan melupakan jasa atau kebaikan kita terhadap orang lain agar kita dapat melatih diri mengelola emosi (nafsu amarah). Dengan melupakan jasa diri terhadap orang lain, kita bisa menghilangkan rasa sakit hati ketika orang tersebut tidak menghargai kebaikan kita. Dengan mengingat kebaikan orang lain, kita dapat melunakkan hati kita untuk tidak memasung hati dalam kebencian. Bagaimanapun, kebencian yang kita tanam akan membuat hati semakin keras dan angkuh (merasa diri tak pernah berbuat salah).

Sejatinya, konflik merupakan pembelajaran sikap hidup, pendewasaan berpikir dan pematangan jiwa seseorang. Dengan adanya konflik, kita mengetahui sifat dan karakter seseorang yang mungkin selama ini tertutupi. Konflik juga mendidik kita untuk belajar memahami orang lain, menghargai perbedaan dan mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari yang berbhineka.

Jika kita mau mengerti dan menyadari, pertengkaran merupakan langkah untuk memahami pribadi orang lain yang sesungguhnya. 


Sumber : Nia Hidayati

Senin, 30 Mei 2011

Belajar Menerima Kekurangan Diri

 Belajar Menerima Kekurangan Diri

Tidak ada manusia yang sempurna, hanya ada manusia yang merasa sempurna dan ingin terlihat sempurna. Ungkapan ini begitu bermakna untuk menyadarkan kita tentang kekurangan diri. Kelebihan dan kekurangan merupakan dua sisi dalam fitrah kemanusiaan yang saling melengkapi. Namun, seringkali kita tidak dapat menerima kekurangan diri sendiri dan tidak mau memahami kekurangan orang lain. Kekurangan lebih sering diapresiasi dengan perasaan dan pikiran negatif, sehingga banyak orang yang membenci kekurangan diri dan menganggap kesempurnaan sebagai faktor mutlak untuk mencapai kebahagiaan.

Belajar menerima kekurangan diri, memang tidak mudah. Bagi saya bahkan lebih mudah menuliskannya daripada menerapkannya. Akan tetapi, proses belajar itu tidak boleh berhenti karena tanpa belajar, kita tidak akan tahu dan tidak akan mampu melakukan, serta mencapai sesuatu. Belajar merupakan proses berupaya untuk dapat memahami dan menerima, termasuk belajar menerima kekurangan diri. Lalu bagaimana caranya? Saya pun masih belajar dan mencoba berbagi lewat tulisan ini.

Kelebihan merupakan anugerah yang akan mengisi dan melengkapi kekurangan. Bermuhasabah akan senantiasa menumbuhkan kesadaran diri bahwa sejak awal terlahir pun kita tidak memiliki apa-apa. “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (An-Nahl:78). Ayat ini mengingatkan kita bahwa kekurangan dan kelebihan patut kita syukuri. Bersyukur atas keadaan yang kita terima merupakan langkah utama untuk belajar menerima kekurangan diri secara utuh.Tanpa mensyukuri dan menyadari kekurangan diri, kita tidak akan benar-benar mengerti kelebihan diri. Allah SWT menciptakan kekurangan agar kita selalu introspeksi, tidak takabur dan menyombongkan diri karena hanya Yang Maha Sempurna yang berhak memiliki segalanya.

Dalam syukur itu ada kesabaran. Untuk bisa belajar menerima kekurangan diri, perlu kesabaran dan pengertian. Kesabaran berarti ketulusan dalam berupaya dan berserah diri. Kita dan orang-orang yang kita sayangi tidak selalu bisa sejalan dengan keinginan dan tidak selalu bisa menyenangkan hati satu sama lain. Kekurangan diri tidak mungkin selalu bisa ditutupi dengan terus menonjolkan kelebihan diri. Kita terbatas dalam kemampuan dan tiada batas dalam keinginan, sehingga diperlukan pengertian dan kesabaran untuk memahami semua itu. Kita berhak untuk berubah, serta memperbaiki kekurangan diri sendiri dan orang lain, tetapi kita juga harus ingat untuk memaksimalkan kelebihan yang kita punya. Jangan sampai waktu dan energi terfokus untuk menambal dan menutupi kekurangan, sehingga kita lupa bahwa kita punya keistimewaan yang berguna. Pengertian berarti kita menerima apa adanya, kelebihan dan kekurangan diri kita dan orang lain tanpa memaksakan kehendak untuk mengubahnya, apalagi demi orang yang tidak mau belajar menerima kekurangan diri kita.

Pengertian akan tumbuh sejalan dengan rasa menghargai. Menghargai diri sendiri dan orang lain merupakan pengakuan bahwa ada sisi kelebihan yang bisa kita manfaatkan untuk membuat diri kita berguna, serta masih banyak orang lain yang melebihi kita dalam segala hal. Penghargaan yang tulus merupakan wujud penerimaan dan syukur atas apapun keadaan diri, sehingga kita dapat bersikap bijaksana, tidak merasa inferior dengan kekurangan diri, tidak underestimate terhadap kekurangan orang lain dan tidak dengki atas kelebihan orang lain.

Pengertian dan penghargaan kita atas diri sendiri dan orang lain bisa membuat kita menyadari hakikat kemanusiaan kita yakni selalu membutuhkan orang lain. Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari kebutuhan berinteraksi dan berelasi dengan orang lain di sekeliling kita. Hidup itu untuk saling mengisi dan melengkapi karena kita tidak akan mampu hidup sendiri. Kekurangan yang kita miliki bisa dilengkapi dengan kelebihan orang lain, dan kelebihan yang kita punya dapat mengisi kekurangan orang lain. Dalam hubungan dengan pasangan, sahabat, kerabat atau rekan kerja, kesadaran akan saling membutuhkan ini merupakan energi untuk memahami dan menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jika kita renungi dan kita hayati, kekurangan diri merupakan alarm hati yang akan mengingatkan kita akan kematian. Dengan mengingat kematian, kita dapat membangkitkan kesadaran bahwa semua makhluk akan binasa, sehingga tidak hanya kekurangan yang melekat pada diri kita, tetapi kehancuran yang pasti suatu saat nanti.

Bagi saya, semuanya butuh proses dan keteguhan hati untuk terus berupaya. Hanya orang yang mau menyadari dan mau berproses yang akan mendapatkan pembelajaran tentang banyak hal, bahkan keberhasilan dan kemanfaatan. Belajar menerima kekurangan diri dapat kita jadikan bagian dari manajemen hidup kita, sekaligus proses belajar memanusiakan diri kita.

Sumber: Nia Hidayati