Jumat, 03 Juni 2011

Motivasi diri : Awali dengan Senyuman

Motivasi diri : Awali dengan Senyuman 

Senyum itu indah dan memperindah wajah, karena wajah yang tersenyum mencerminkan perasaan yang tenang. Senyum itu ibadah yang paling mudah dilakukan, tetapi mampu menyempurnakan kemuliaan akhlak. Senyum adalah kecantikan yang lahir dari hati dan jiwa, anugerah yang bisa menenangkan perasaan, menyejukkan dan menentramkan hati yang gelisah. Senyuman merupakan kosmetika wajah yang paling tulus dan berharga, tidak perlu dibeli dan bisa dipakai setiap saat, tidak menimbulkan iritasi dan menghambat penuaan dini secara alami. Dengan tersenyum, kita bisa menyenangkan orang lain, sedekah termurah yang penuh berkah. Menumbuhkan semangat dan memancarkan ketulusan hati. Karena itu, awali semua aktivitas kita dengan senyuman dan doa. Bismillah. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Mengapa kita harus tersenyum?

Senyum merupakan tanda awal ketulusan hati yang lebih berharga dari sebuah hadiah. Tersenyum bisa menghadirkan energi positif bagi diri sendiri dan orang lain. Tentu saja senyum yang dimaksud ialah senyum yang wajar, bukan senyum yang dibuat-buat. Senyum tulus yang lahir dari kelapangan dan kebersihan hati dan keikhlasan jiwa. Menjadi bukti kemurnian persahabatan dan tanda ketulusan cinta. Membuat wajah kita terlihat berseri dan kecantikan alamiah kita terpancar secara maksimal. Wajah cantik tanpa senyuman, tidak sedap dipandang mata. Riasan wajah yang mahal dan apik tampak biasa tanpa senyuman. Senyuman bisa mengubah penderitaan menjadi kegembiraan, menciptakan suasana nyaman bagi diri sendiri dan orang lain.

Begitu berartinya sebuah senyuman dalam kehidupan hingga Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan  At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi.

”Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika Shodaqoh.”

Artinya, “Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah.”

Hadits ini mengajarkan kita betapa hal kecil yang sering kita nggap sepele dan kita abaikan ternyata memiliki nilai yang berharga dalam pandangan agama.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Ad-Dailamy, Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”

Hadits ini memberikan gambaran kepada kita bahwa kebaikan bisa kita lakukan dengan cara sederhana, sedekah itu tidak harus selalu kita lakukan dengan memberi sejumlah materi jika kita memang tidak punya apa-apa. Karena membuat gerakan ekspresif dengan menarik sudut bibir ke atas tanpa bersuara sudah merupakan sedekah. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Senyum memiliki fungsi yang luar biasa dalam mengubah dunia. Mengapa demikian? Karena senyum merupakan salah satu instrumen dakwah dan syiar Rasulullah SAW yang turut melengkapi kemuliaan budi pekertinya dalam etika pergaulannya dan dalam membina keharmonisan rumah tangganya. Suatu hari, seorang Badui Arab meminta sesuatu kepada Rasulullah SAW dengan menarik sorban beliau hingga tercekik, dan tarikan sorban itu meninggalkan bekas pada leher Rasulullah SAW. Orang ini berpikir, bahwa Rasulullah pasti marah setelah ia melakukan hal tersebu. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Ia terkesima menatap Rasulullah SAW yang tidak marah atas perlakuannya yang sangat kasar, tatapi justru Rasulullah SAW tersenyum dengan ikhlas kepadanya. Akhirnya, senyum tulus Rasulullah SAW, membawa orang Badui ini menikmati indahnya Islam. Sebuah senyum yang didasari ketulusan dan keimanan mampu mengubah keyakinan seseorang. Ketulusan senyum dan kemuliaan budi pekertinya dalam berdagang bahkan berperang membuatnya mampu menyebarkan Islam hingga Kisra dan Persia.

Senyum Rasulullah SAW juga selalu teraplikasi dalam pergaulannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi, Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata, ”Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)

Motivasi diri : Awali dengan Senyuman

Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam juga merupakan seorang suami yang penuh canda dan senyum dalam kehidupan rumah tangganya.

Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Aisyah Radliyallahu’anha bercerita, yang artinya, “Tidak pernah saya melihat Raulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari)

Senyum yang tulus dapat memancarkan cahaya hati dan inner beauty kita, memberi kesan hangat dan ramah. Tersenyum mampu mendekatkan perasaan dan menumbuhkan ikatan kasih sayang yang mengeratkan hubungan hati. Bukan sekedar hubungan dan ikatan secara keturunan atau materi, tetapi ikatan dan hubungan persaudaran yang berlandaskan iman. Tersenyumlah, dan awali setiap hari dengan senyuman karena senyum memiliki banyak manfaat. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Apa saja manfaat senyum?

Pertama, secara penampilan senyum membuat kita lebih menarik karena daya tarik kita lebih tercermin lewat senyuman. Tersenyum mencerminkan pribadi yang menyenangkan dan bersahabat di mata orang lain, sehingga orang merasa nyaman dan senang di dekat kita. Dengan banyak tersenyum, pasti kita punya banyak teman dalam pergaulan kita. Senyum juga menunjukkan kebahagiaan yang turut memperbaiki penampilan seseorang, sehingga orang bisa lebih disegani dan dihormati.

Kedua, secara psikologis, senyum dapat mengurangi stress dan mengubah perasaan. Ketika kita merasa tertekan dan sedih, cobalah tersenyum, maka perasaan akan lebih baik dan pikiran lebih jernih dan positif. Saat tersenyum tubuh kita memberi sinyal-sinyal positif kehidupan, sehingga tubuh kita menerimanya sebagai anugerah. Faktor ini pula yang membuat senyum mampu meningkatkan imunitas tubuh secara psikologis karena senyum membuat perasaan dan pikiran lebih rileks. Fungsi imun akan meningkat dalam suasana dan kondisi yang rileks. Tersenyum juga mampu menularkan energi positif kepada orang lain. Dengan senyum, suasana menjadi lebih santai, ceria dan bisa membuat perasaan orang lain bahagia. Di samping itu, senyum dapat memberi kesan berseri dan optimis. OPtimisme yang tampak membuat orang lebih diandalkan dalam karir, sehingga bisa membantu meraih kesuksesan.

Ketiga, ditinjau dari segi kesehatan, senyum sama dengan olah raga yang bermanfaat untuk mengurangi infeksi paru-paru, mengurangi sakit jantung, meningkatkan semangat mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin dan kortisol, serta menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah dan serotonin yang merupakan hormon pengendali rasa sakit, sehingga senyum bisa mempercepat proses penyembuhan penyakit dan mengurangi rasa nyeri. Dari segi kecantikan, senyum merupakan obat awet muda karena senyum menggerakkan banyak otot wajah, sehingga otot wajah terlatih dan kencang.

Keempat, secara spiritual, senyum memberikan manfaat sebagai penyejuk rohani, tanda kemurahan hati dan tentu saja ibadah karena senyum merupakan sedekah. Yang penting kita bisa menempatkan senyum dalam waktu dan kondisi yang tepat.

Tersenyumlah, dan awali setiap aktivitas kita dengan senyuman dan akhiri setiap usaha dengan tersenyum dan berdoa. Alhamdulillah. InsyaAllah, hati dan pikiran kita lebih berenergi.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Mengatasi Rasa Kecewa

 Motivasi diri : Mengatasi Rasa Kecewa

Kekecewaan merupakan reaksi atas ketidaksesuaian antara harapan, keinginan dengan kenyataan. Rasa kecewa bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari hal-hal yang kelihatannya sangat biasa, menjadi besar dan akhirnya menyiksa perasaan. Faktor penyebab utama timbulnya kekecewaan ialah karena target yang kita tentukan terhadap sesuatu atau seseorang tidak terpenuhi, sehingga seringkali kita ingin menyalahkan sesuatu atau menghakimi orang lain. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Sejatinya, hidup itu selalu bersinggungan dengan masalah, ketidaksesuaian dan kekecewaan juga merupakan masalah. Ketika kita berharap kepada apa pun dan siapa pun, bersiaplah untuk kecewa karena kemungkinan harapan tidak sesuai kenyataan itu selalu ada dan setiap orang pasti pernah mengalami kekecewaan. Melampiaskan rasa kecewa, semua orang pasti bisa melakukannya. Namun, mengatasi, mengantisipasi dan menyikapi rasa kecewa,  siapkah kita?Kesiapan kita menghadapi kemungkinan gagal merupakan salah satu indikasi kesiapan kita menghadapi kekecewaan. Tapi jika kita terlanjur dikecewakan ada beberapa hal yang patut kita renungi, kita resapi dengan kejujuran hati dan kita lepaskan dengan keikhlasan. Sekecil apa pun, seberat apa pun, kecewa itu harus diatasi, disembuhkan dan dihilangkan karena itu akan menjadi ganjalan perasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik juga psikis kita. Kekcewaan yang tersimpan, mendalam dan terpendam dapat menumbuhkan dendam dan penyakit kronik (Naudzubillah min dzaalik). Karena itu, kematangan spiritualitas, kecerdasan emosi, serta keterbukaan pikiran diperlukan untuk mengelola rasa kecewa. Tips berikut dapat membantu mengatasi rasa kecewa. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Motivasi diri : Mengatasi Rasa Kecewa

   1.  Keluarkan uneg-uneg dengan curhat kepada orang yang paling membuat kita nyaman dan bisa dipercaya. Sahabat, keluarga atau seorang profesional yang bertanggung jawab terhadap kode etik profesinya. Mencurahkan perasaan dengan ngobrol merupakan salah satu cara berkomunikasi yang baik untuk mendapatkan pencerahan atas masalah yang kita hadapi. Masalah yang kita anggap berat kadang-kadang bisa dipecahkan dengan sharing pikiran dan perasaan dengan orang lain. Sudut pandang yang berbeda tentang sebuah masalah, saran dan masukan orang lain bisa menjadi alternatif penyelesaian. Paling tidak, beban yang kita rasa berat bisa berkurang dengan adanya orang yang mau mendengar curhat kita. Berkaitan dengan hal ini, konsultasi psikologis, mengikuti kajian rohani, berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau menyibukkan diri dengan kegiatan hobi yang positif bisa menjadi alternatif pemecahan sekaligus membantu membuang energi negatif dari rasa kecewa kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

   2.  Menumpahkan segenap perasaan dengan menulis, umumnya menulis diary. Hal ini tentu sangat membantu menyalurkan perasaan bagi para pribadi yang terkategori tertutup. Menulis bisa membebaskan diri dari tekanan yang memenuhi perasaan dan pikiran karena kita mampu menuliskan detail perasaan dan pikiran kita, secara bebas, tanpa takut diketahui orang lain, sehingga perlahan-lahan akan timbul kelegaan, pencerahan dan di lain waktu menjadi inspirasi untuk mencari sumber masalahnya hingga penyelesaiannya. Dalam sebuah penelitian, seorang ahli saraf  Universitas California, Dr. Mathew Lieberman menyatakan bahwa mengekspresikan perasaan lewat tulisan merupakan pengaturan emosi yang tanpa disengaja, terutama dalam keadaan sulit. Menurut penelitiannya terhadap 30 kinerja otak pasiennya, menulis akan mengurangi aktivitas amygdala (bagian otak yang terhubung dengan emosi dan ketakutan), serta akan meningkatkan aktivitas bagian depan korteks (pengatur pikiran), sehingga menulis akan mengurangi tekanan pada otak dan menjaga keseimbangan mental. Menulislah untuk mencurahkan perasaan, kemudian menulislah untuk melupakan, dan lanjutkanlah menulis untuk mencari penyelesaian. Diary atau buku harian bisa menjadi acuan untuk memotivasi diri menyelesaiakan masalah, termasuk kekecewaan. Kita dapat mengambil sisi yang sesuai dari permasalahan yang berhasil siselesaikan di masa lalu. Memang, satu solusi tidak akan menyelesaikan setiap masalah, tetapi paling tidak kita bisa mengambil strategi pengambilan keputusan di saat itu untuk dijadikan acuan di saat menghadapai masalah yang sekarang.

   3.  Rekreasikan hati dan pikiran kita dengan kegiatan yang bisa membuat kita rileks dan fun. Kekecewaan yang dalam tidak dapat dihilangkan secara instan, apalagi jika kita tergolong orang yang gemar memelihara luka. Diperlukan pengalihan perhatian yang bersifat positif, menyenangkan, melupakan, bahkan lama-lama bisa menyembuhkan. Carilah kegiatan yang bisa merelaksasikan pikiran, membuat kita tenang dan senang. Misalnya menekuni hobi, mencari suasana baru dengan rekreasi ke tempat favorit atau ke tempat-tempat wisata yang menenangkan, berolahraga, mengisi TTS , membaca  buku-buku yang bermanfaat atau bermain catur yang bisa menjadi gizi buat otak kita juga. Relaksasi bisa mengembalikan energi posititf yang dapat mengembalikan kesegaran pikiran juga mengurangi tekanan beban perasaan.

    4. Bersabar, belajar untuk ikhlas dan memaafkan. Melakukan ketiga hal ini memang tak semudah melakukannya. Namun, hidup dan hati kita juga perlu dituntun dan dituntut untuk menjalani yang terbaik, berdamai dengan kenyataan. Dengan ketiga hal ini, kita juga bisa mulai berpikir jernih sekaligus berintrospeksi. Mungkin saja kekecewaan yang kita rasakan merupakan akibat dari terlalu besarnya tuntutan kita terhadap orang lain, sehingga orang lain tidak mampu memenuhinya. Bisa saja kita kecewa karena terlalu muluknya harapan kita terhadap sesuatu, sehingga seringkali kita merasa terpukul ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, menyalahkan keadaan bahkan menyalahkan orang lain. Kekecewaan akan terasa berat karena ketidakikhlasan kita menerima kenyataan. Memaafkan dapat melegakan dan menenagkan perasaan karena berarti kita juga bisa menerima kekurangan orang lain sekaligus mematikan potensi mendendam. Keikhlasan dan kesabaran akan menuntun kita kepada kesadaran bahwa di suatu waktu dan di suatu tempat pasti ada yang terbaik untuk hidup dan hati kita. Yang penting kita terus berusaha untuk tidak kehilangan tongkat dua kali, sehingga tidak jatuh dua kali ke lobang yang sama.

   5.  Berbicara kepada Tuhan sebagai Pencipta yang berkuasa membolak-balikkan hati kita. Tuhan tak pernah meminta balasan, tempat curhat yang paling aman, nyaman dan penuh kejujuran. Mungkin kita baru bicara kepada-Nya ketika hati tak lagi mampu bertahan. Merengek meminta belas kasihan, memohon kemudahan, ketika kita kehabisan. Hanya karena satu masalah, kita merasa lelah. Pada satu masalah, kita sering menyerah. Tersungkur dalam tangis dan keluh yang panjang. Satu ujian, satu cobaan, bahkan satu peringatan pun sering membuat kita lalai, membiarkan hati kita tersiksa dalam rasa putus asa, dan mulut kita membisu untuk mengajak-Nya berbicara. Ketika Tuhan mengajak kita bicara dalam bahasa bencana, irama musibah dan bingkai masalah, barulah kita meminta, mendekat dan berbicara kepada Tuhan. Melalui tangis taubat dan permohonan, kita dapat meluruhkan keakuan, kesombongan dalam kesadaran akan ketidakberdayaan, menanti uluran tangan Tuhan. Kekuatan hati dan keyakinan pada Yang Mencipta inilah yang akan menjadikan kita tegar menghadapi masalah dan menyikapi segala bentuk kekecewaan. Kembalikan semua permasalahan kepada Pemilik Kehidupan. Tuhan lah sebaik-baik tempat meminta, penghabisan penyerahan dan kepasrahan diri, maka sertakanlah Tuhan dalam setiap langkah, berdoalah dalam setiap keadaan karena doa merupakan obat mujarab untuk melepaskan segala beban bahkan mampu mengubah keadaan. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa menyadari kehadiran-Nya di setiap hela nafas kita.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Kamis, 02 Juni 2011

Motivasi diri : Memaksimalkan Kerja Otak

 Motivasi diri : Memaksimalkan Kerja Otak

Kecerdasan otak merupakan harapan, keinginan dan kebutuhan semua orang. Otak yang cerdas pada dasarnya sangat ditunjang oleh kemampuan seseorang dalam memaksimalkan kerja otak itu sendiri, sehingga otak mampu menyerap berbagai informasi yang diterima untuk disimpan di memori otak. Dengan memaksimalkan kerja otak, berarti kita memaksimalkan kapasitas otak kita. Kapasitas dan kinerja otak kita sebenarnya lebih dahsyat dari tata surya. Berdasarkan penelitian, seumur hidup manusia hanya sekitar 20% kapasitas otak yang digunakan, 80% lainnya belum diketahui. Ini menguatkan indikasi keterkaitan antara kepikunan dengan optimalisasi otak kita.  Melihat kemampuan dan kapasitas otak yang luar biasa, wajar saja kalau ada pernyataan bahwa tidak ada manusia yang bodoh. Kebodohan merupakan hal yang terimplikasi oleh kemalasan. Artinya, orang yang merasa tidak cerdas, sebenarnya bukan bodoh, melainkan kurang memaksimalkan kinerja dan kemampuan otaknya. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Bila kita telaah, optimasi otak berkaitan dengan kerusakan sel-sel otak dan penurunan fungsi otak  yang disebabkan oleh pola hidup kita sendiri. Misalnya kita jarang atau bahkan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya akan memperkuat daya ingat kita seperti belajar, menghafal sesuatu, atau meningkatkan frekuensi membaca dan menulis, serta kegiatan yang bersifat mensinergikan gerak tubuh dengan fungsi otak seperti menari, memainkan alat musik atau kegiatan hobi yang sebenarnya menyenangkan otak kita, sehingga kondisi senang ini dapat memaksimalkan kerja otak kita.

Kemampuan otak manusia akan optimal jika fungsi kerja saraf-saraf otak terhubung dengan baik. Bergerak, bersuara, berpikir dan beristirahat merupakan bentuk aktivitas yang dapat memaksimalkan kerja otak, sekaligus akan menormalkan fungsi kerja otak. Artinya, pola hidup seimbang dan teratur merupakan perilaku yang dapat menjaga otak kita. Sinergi antara gerak tubuh dengan otak, memperbaiki gaya hidup, serta mengelola emosi merupakan cara memperlakukan otak dengan baik. Hal ini dapat menjaga optimasi otak dan memperbaiki kerusakan sel-sel otak yang menyebabkan kepikunan. Karena itu, beberapa cara sederhana berikut ini dapat dilakukan untuk memaksimalkan kerja otak kita, serta menjaga otak kita dari kepikunan. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

   1.  Biasakan sarapan. Sarapan merupakan energi untuk aktivitas kita. Dengan sarapan, berarti kita memiliki cadangan energi agar tetap fit dalam beraktivitas. Kenyatannya, banyak orang menyepelekan sarapan. Padahal, tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Karena itu pula, di bulan puasa kita dianjurkan untuk bersantap sahur. Tujuannya, agar ada cadangan energi untuk melakukan aktivitas selama seharian berpuasa. Nutrisi otak tidak hanya belajar dan menghapal, tapi juga makanan yang akan mentimulasi saraf-saraf kerja otak agar bekerja secara maksimal. Selain sarapan, mengkonsumsi makanan penambah daya ingat seperti minum teh dan pegagan juga sangat membantu asupan nutrisi otak.

   2.  Hindari terlalu banyak makan. Mengontrol nafsu makan sama pentingnya dengan mengontrol emosi. Terlalu banyak makan akan mengeraskan pembuluh otak. Dalam jangka waktu tertentu, pengerasan pembuluh otak biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental. Terlalu banyak makan biasanya mengundang kantuk. Terlalu sering tidur umumnya berarti sering  membuat otak tidak terpakai alias libur. Lama-lama otak menjadi tumpul, banyak lupa dan bisa saja menyebabkan kemunduran mental dan pikun. Tidak salah kalau Rasulullah SAW mengajarkan untuk makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang karena perut yang terlalu penuh terisi makanan akan melemahkan pikiran, sehingga fungsi kerja otak tidak maksimal.

   3.  Menghindari Merokok. Selain berbahaya untuk jantung, paru-paru dan mengganggu fertilisasi, merokok juga berakibat  sangat mengerikan pada otak kita. Merokok menyebabkan otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Ih…serem….Dengan menyusutnya otak dan hilangnya fungsi otak, kita rawan Alzheimer (pikun), apalagi di masa tua kelak. Bahaya merokok gak main-main, baik untuk perokok aktif maupun pasif. Kandungan nikotin berpengaruh besar terhadap kerusakan organ-organ tubuh manusia, termasuk otak kita.

   4.  Hindari mengkonsumsi gula berlebihan. Terlalu banyak mengkonsumsi gula bisa meningkatkan risiko berbagi penyakit, seperti diabetes. Bagi otak, terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Protein berguna untuk kecerdasan dan ketajaman daya ingat, sehingga jika asupannya terganggu, daya ingat akan melemah dan kurang konsentrasi. Sebaiknya, konsumsi gula sesuai kebutuhan tubuh saja, berimbang dengan kandungan gizi makanan lainnya. Sesuatu yang terlalu atau berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan fisik, psikis dan otak kita.

    5. Mewaspadai dan menghindari polusi udara. Saat ini memang cenderung sulit menghindari polusi udara karena polusi udara sudah merambah ke hampir tiap sudut wilayak negeri. Tetapi paling tidak kita harus bisa mengantisipasi dan mengurangi risiko terkena polusi itu. Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Jika terlalu lama berada di lingkungan dengan udara yang penuh polusi akan membuat kerja otak tidak efisien. Logikanya, kita pasti merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan berpolusi, sesak, bau dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, kita juga akan sulit mengoptimalkan pikiran dan memusatkan perhatian karena perasaan tak nyaman itu.

    6. Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur tidak sekedar mengistirahatkan tubuh, tetapi juga mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks. Serebral korteks ini adalah bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi, yang digunakan untuk mengingat, memvisualisasikan dan membayangkan, serta menilai dan memberikan alasan sesuatu. Bila kita sering melalaikan tidur akan membuat sel-sel otak banyak yang mati kelelahan. Memaksakan otak bekerja keras tanpa istirahat sama dengan membunuh banyak sel-sel otak kita. Menurut penelitian, 24 jam saja kita tidak tidur, maka akan muncul gejala gangguan mental serius, seperti cepat marah, kehilangan memori, berhalusinasi dan berilusi. Ini merupakan reaksi dari kelelahan otak yang disebabkan pula lelahnya otot atau fisik kita karena tidak tidur. Jika sudah begini, jangankan memaksimalkan kerja otak, mengontrol emosi pun akan lebih sulit.

    7. Tidur dalam gelap tanpa menutupi kepala. Ketika tidur, sebaiknya ada sirkulasi udara yang lancar. Biasakan untuk meminimalkan penggunaan lampu agar tercipta suasana kegelapan yang alami. Kegelapan ternyata bisa membantu mengatasi kelelahan tubuh dan pikiran kita, sehingga produksi hormon melatonin optimal. Hormon melatonin bermanfaat untuk menjaga irama tubuh dalam pengaturan tidur, meningktkan imunitas tubuh,  membantu relaksasi otot, meningkatkan mood dan menghilangkan ketegangan pikiran. Membiarkan kepala terbuka saat tidur sama dengan menyerap asupan hawa yang penting untuk sirkulasi otak kita. Sebaliknya, menutupi kepala ketika tidur merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya. Karbondioksida yang diproduksi selama tidur akan trkonsentrasi, sehingga otak tercemari. Lama-lama otak menjadi rusak.

    8. Jangan berpikir terlalu keras ketika sakit. Saat sakit, tubuh sedang mengalami penurunan kemampuannya. Bekerja keras, berpikir keras atau memaksakan belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit akan berpengaruh terhadap daya otak kita. Jika dipaksakan, kerja otak menjadi tidak efektif dan bisa merusak sel-sel otak. Karena itu, para ahli medis sering menyarankan agar jangan banyak pikiran ketika sakit. Tujuannya, supaya kerja otak kita yang tidak optimal saat sakit tidak terlalu terbebani. Organ-organ tubuh manusia memiliki kelemahan, sehingga perlu dipulihkan dan diberi kesempatan untuk rehat (relaksasi). Berdoa dengan khusyuk merupakan cara terbaik yang bisa menumbuhkan penyerahan dan kepasarahan diri, serta ketenangan jiwa dan pikiran, sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan. Koneksi spiritual dengan Sang Pencipta sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan psikis seseorang. Semakin sering kita bermunajat dan berserah kepada-Nya, semakin dekat kita dengan Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Kedekatan ini yang akan membuat pikiran kita semakin positif , sehingga otak kita juga rileks dan cepat pulih.

    9. Meningkatkan stimulasi otak. Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Kontinyuitas berpikir yang baik terjadi ketika kita tetap belajar. Agama memberikan petunjuk yang sempurna dan bijaksana tentang ini. Manusia diwajibkan menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat. Artinya, kita wajib belajar sepanjang usia kita. Belajar tidak harus selalu diasumsikan dengan sekolah karena banyak sumber belajar yang sederhana dan mudah dijalani. Membaca buku-buku yang bermanfaat, membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari, serta menjalankan ibadah dengan khusyuk merupakan kegiatan belajar yang positif. Membaca dapat meningkatkan kemampuan daya ingat dan konsentrasi. Membaca Al-Qur’an merupakan energi positif bagi otak dan hati kita karena yang dibaca adalah pedoman dan tuntunan hidup yang mengarahkan daya pikir dan daya hidup kita ke jalan kebaikan dunia dan akhirat. Otak yang terstimulasi dengan energi positif akan bekerja secara positif dan maksimal, serta akan menghasilkan pemikiran-pemikiran positif, sehingga kepikunan dan kerusakan otak bisa dicegah.

    10. Melakukan pembicaraan yang bermanfaat. Ngobrol, bercerita, curhat  atau melakukan percakapan ternyata memiliki efek positif pada otak. Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak yang dipicu oleh proses berpikir yang baik. Sharing masalah dengan orang yang tepat juga bisa menstimulasi otak kita untuk berpikir solutif dan terkontrol karena masukan yang tepat akan membuat wawasan berpikir kita semakin kaya. Dengan banyak menerima informasi yang berbeda, memori otak juga semakin terlatih, menyimpan dan menyalurkan informasi tersebut dengan terarah. Otak juga bisa jenuh kalau hanya terkurung dalam kebisuan dan menerima informasi yang monoton. Memanfaatkan kemampuan bicara kita untuk menerima dan menyampaikan hal yang bermanfaat baik untuk otak dan hubungan sosial kita. Mengikuti kegiatan sosial juga dapat menjadi sarana untuk melakukan pembicaraan dan kegiatan yang bermanfaat, sehingga keuntungan sosialisasi didapat, otak pun tidak cepat rusak.

 Motivasi diri : Memaksimalkan Kerja Otak

    11. Menulislah. Selain bicara, otak juga dapat dioptimalkan fungsi kerjanya dengan menulis. Menulis ekspresif seperti menulis diary atau menulis kronologis seperti menulis biografi, serta menulis ilmiah akan meningkatkan daya kerja otak. Membaca, berpikir dan menulis merupakan rangkaian stimulus otak yang komplit. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga dan daya ingat kita terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimat-kalimat di tulisan kita. Saat ini, media menulis sudah semakin berkembang, menulis di blog bisa menjadi salah satu alternatif menulis dan sharing informasi dengan orang lain. Selain otak kita terasah, perasaan dan pemikiran kita tersalurkan juga bisa meluaskan hubungan sosial kita. Insya Allah jauh deh dari pikun. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

   12.  Olahraga teratur. Olahraga penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengaktifkan fungsi-fungsi organ tubuh. Jika koordinasi antarorgan tubuh terjalin dengan baik, maka asupan nutrisi juga lancar, sehingga tidak hanya tubuh yang fit, tetapi juga otak yang “cling”. Saat ini dikembangkan kegiatan olahraga yang berfungsi mengaktifkan fungsi kerja otak agar tergindar dari kepikunan. Istilahnya GLO (Gerak Latih Otak) atau biasa disebut senam otak. Inti dari senam otak ini ialah meredakan ketegangan, peregangan saraf dan otot, pengaturan nafas, serta pemusatan konsentrai. Kita juga dapat melakukan olahraga ringan seperti jogging, dan catur. Sebagaimana diungkapkan Ahli Geriatri dari Montefiore Medical Center, Dr Gary Kennedy bahwa mengerjakan teka-teki silang, bermain catur atau belajar bahasa bisa bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kerja otak, sehingga terhindar dari demensia dan Alzheimer.

    13. Relaksasi dan Rekreasi. Rekreasi merupakan salah satu kegiatan relaksasi otak dari kepenatan. Rekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, atau rekreasi dengan melakukan kegiatan seputar hobi bisa membuat otak rileks. Perasaan suka dan bahagia yang dirasakan ketika rekreasi ini akan menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran lebih segar dan tidak mumet.

    14. Beribadah dengan khusyuk. Berdzikir, berdoa dan shalat dengan khusyuk akan meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian. Kedua hal ini merupakan pilar sekaligus akar daya ingat yang akan menjaga keseimbangan memori dan fungsi otak Kegiatan ibadah seperti dzikrullah dan shalat merupakan aktivitas fisik dan jiwa yang mampu menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan karena hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha Sempurna. Secara spiritual, shalat khusyuk dan dzikrullah memberikan efek konsentrasi dan relaksasi hati juga pikiran kita karena kita memasrahkan raga dan jiwa kepada Yang Memiliki kita. Segala persoalan hidup, harapan dan kebutuhan tersampaikan dalam hubungan vertikal yang dalam. Menenangkan jiwa, menumbuhkan spirit dan menanamkan optimis akan kekuatan Maha. Kesadaran, kepasrahan dan konsentrasi spiritual inilah yang mampu menjaga otak dari kepikunan karena kita selalu ingat akan Dzat yang menciptakan kita.

Perlakukan otak kita dengan baik karena pada dasarnya, kepikunan merupakan penyakit yang bersumber dari kerusakan otak yang disebabkan ketidakseimbangan pola hidup kita. Sebagai organ penting, seharusnyalah otak dijaga, disinergikan dengan tubuh, hati dan jiwa kita, serta dipelihara kondisinya karena otak sangat menentukan kelangsungan hidup dan kualitas hidup kita sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki bantuk paling sempurna. Semoga bermanfaat!

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Mencegah dan Mengatasi Kepikunan

 Motivasi diri : Mencegah dan Mengatasi Kepikunan

Kepikunan bisa dicegah dan diatasi dengan berbagai cara, termasuk cara medis maupun cara-cara yang berhubungan dengan kebiasaan kita. Yang paling penting untuk dilakukan dan dicamkan ialah mengatasi kemunduran daya ingat atau memperlambat kepikunan dengan tetap membiarkan otak kita bekerja sesuai fungsinya. Ada beberapa tips sederhana tetapi penting untuk dilakukan, yakni sebagai berikut :

    1. Aktifkan otak dengan selalu belajar. Rangsanglah minat belajar dan bangkitkan semangat untuk menggunakan pikiran dengan membiasakan membaca buku. Kegiatan bisa dimulai dari membaca buku kesukaan kita, kemudian lanjutkan dengan membaca berbagai buku yang bermanfaat. Membaca Al-Qur’an secara rutin dapat meningkatkan daya ingat dan fungsi kerja otak kita karena secara spiritual, Al-Qur’an merupakan kumpulan wahyu yang sempurna yang bisa menenagkan jiwa, meningkatkan keyakinan dan menyeimbangkan hidup manusia. energi positif dari ayat-ayat Allah SWT ini dapat menjadi nutrisi otak yang paling berharga dari sebuah obat. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

    2. Mengulang informasi yang baru untuk disimpan dalam ingatan. Pengulangan ini penting untuk memperpanjang posisinya di ingatan kita. Misalnya, ketika kita mendapat perintah atau suruhan, tidak ada salahnya kita mengucap ulang perintah tersebut di mulut dan dalam hati agar terjadi sinergi dengan ingatan kita. Dengan demikian, informasi yang baru diterima tidak cepat hilang. Bukankah ada sebuah pepatah bijak yang menyatakan bahwa melakukan sesuatu dengan hati akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Hal ini juga berlaku untuk menjaga keseimbangan daya ingat kita

   3.  Berlatih memusatkan perhatian dan konsentrasi. Konsentrasi dan pemusatan perhatian merupakan merupakan pilar sekaligus akar daya ingat, sehingga perlu dilatih dan dan dijaga kestabilannya. Banyak aktivitas yang memadukan fisik dengan psikis untuk melatih konsentrasi, misalnya dengan berdzikir, shalat yang khusuk, yoga, dan lain-lain. Kegiatan ibadah seperti dzikrullah dan shalat merupakan aktivitas fisik dan jiwa yang mampu menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan, hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha Sempurna. Karena itu, kita patut mensyukuri karunia Allah lewat perintah shalat dan berdzikir karena itu mampu menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita.

    4. Menulis. Menulis ekspresif maupun menulis kronologis dan ilmiah seperti membuat catatan atau biografi merupakan aktifitas yang mengoptimalkan kerja otak. Bagi para lansia kegiatan ini sangat membantu dan sangat berharga karena umumnya mereka sudah kenyang makan asam garam kehidupan, sehingga dapat membuat tulisan berdasarkan pengalaman yang beragam. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga dan daya ingat kita terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimat-kalimat di tulisan kita.. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

    5. Rekreasi. Rekreasi merupakan salah satu kegiatan relaksasi otak dari kepenatan. Rekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, atau rekreasi dengan melakukan kegiatan seputar hobi bisa membuat otak rileks. Perasaan suka dan bahagia yang dirasakan ketika rekreasi ini akan menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran lebih segar dan tidak mumet.

Motivasi diri : Mencegah dan Mengatasi Kepikunan 

    6. Mengikuti kegiatan sosial atau kegiatan yang berhubungan dengan sosialisasi sangat bermanfaat untuk membuka cakrawala wawasan dan pengalaman pikiran kita. Beberapa penelitian membuktikan bahwa ngobrol intelektual mampu meningkatkan daya ingat seseorang, sedangkan ngobrol curhat bisa melepaskan beban pikiran seseorang. Dengan bersosialisasi banyak hal yanng bisa didapt otak untuk diteruskan ke dalam jaringan kerja otak, sekaligus melatih daya tahan mental kita terhadap pengaruh lingkungan sosial

    7. Mengisi teka-teki silang dan bermain catur. Mengisi TTS dan bermain strategi dalam permainan catur ternyata mampu menstimulasi saraf-saraf kerja otak kita. Kegiatan ini bisa menjadi latihan untuk meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan dini karena dengan merumuskan strategi dan merumuskan jawaban dapat membuat kerja otak optimal

    8. Menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat seperti makan-makanan sehat, istirahat/tidur cukup, hindari rokok dan alkohol. Kebiasaan begadang, merokok dan minum minuman beralkohol dalam jangka waktu tertentu dapat merusak otak kita. Karena itu, ikutilah anjuran agama untuk makan makanan yang halalan thoyyiban (halal, baik dan menyehatkan)

    9. Gerak Latih Otak (senam otak) dan olahraga lain sesuai kemampuan. Senam otak ini merupakan metode baru untuk melatih otak dan daya ingat kita agar terhindar atau dapat menunda kepikunan. Inti dari GLO ini ialah peregangan, relaksasi dan stimulasi saraf-saraf otak agar dapat bekerja optimal, dengan gerakan yang sangat sederhana dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, sekalipun di tengah aktivitas kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri
    10. Konseling ke spesilis saraf, untuk deteksi dini demensia. Cara ini merupakan pencegahan juga penanganan karena demensia diketahui ada yang disebabkan karena faktor genetis. Deteksi dini demensia dengan konsultasi profesional merupakan langkah preventif dan proaktif mengatasi kepikunan dini. Semoga, hati dan pikiran kita senantiasa mengingat-Nya, sehingga kita terjaga dari kepikunan.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Cara Memperbaiki dan Meningkatkan Mood

 Motivasi diri : Cara Memperbaiki dan Meningkatkan Mood

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, saya, Anda dan kita tidak lepas dari pengaruh mood. Mood sangat menentukan timbul tenggelamnya semangat dan motivasi dalam diri kita untuk melakukan dan menyelesaikan sebuah kegiatan atau persoalan. Ketika kita mengikuti mood, proses dan hasil kerja kita juga tergantung kepada kondisi mood itu. Moody ini tidak bisa dibiarkan begitu saja sebagai sebuah siklus diri, tetapi harus dikendalikan dan diarahkan dengan benar agar tidak mengubah kita menjadi depresi. Memperbaiki bad mood, serta meningkatkan good mood merupakan cara efektif untuk menjaga kelangsungan hidup motivasi dalam diri kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri
Bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan mood dalam aktivitas kita?

Perlu diketahui bahwa mood merupakan efek dari suasana hati, sehingga mengelola hati merupakan bengkel progresif bagi perbaikan dan peningkatan mood. Dalam kamus Oxford, mood diartikan “the way you are feeling at a particular time”, yaitu suasana hati atau jiwa pada saat tertentu, bisa dalam keadaan baik (good mood) maupun buruk (bad mood). Karena itu, mood bisa kita kondisikan dengan memperbaikinya dan meningkatkannya.

Selain karena faktor internal suasana hati kita, mood juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi lingkungan sosial, kondisi cuaca atau hubungan personal dengan pasangan kita. Faktor lain yang berpengaruh ialah asupan gizi dalam makanan yang kita konsumsi, serta pola hidup yang kita realisasikan dalam kebiasaan kita sehari-hari. Kendali mood ialah sistem kerja otak, sehingga kemampuan kerja otak yang maksimal mempengaruhi stabilitas mood kita. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bad mood dan meningkatkan good mood diperlukan cara yang sinergis antara hati, otak dan tubuh kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Berikut ini cara-cara sehat, alami dan ilmiah untuk mencegah dan memperbaiki bad mood dan meningkatkan good mood.
Pertama, perhatikan makanan yang kita konsumsi dengan memperhatikan pasokan gizi yang seimbang. Caranya :

   1.  Mengkonsumsi makanan yang mengandung Selenium (Se) 50-200 mg (mikrogram) sehari. Selenium merupakan gizi yang berperan dalam memperbaiki mood, meningkatkan kerja otak, reproduksi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mineral selenium ini termasuk dalam zat gizi mikro, sehingga mengkonsumsinya harus diseimbangkan dengan gizi lainnya, tidak boleh berlebihan. Makanan yang mengandung selenium umumnya terdapat pada makanan yang memiliki kadar protein tinggi, seperti ikan (air tawar maupun air laut), kerang-kerangan, daging sapi, daging ayam, telur, tomat, bawang putih, tempe, tahu dan yogurt. Penelitian di AS pada tahun 1996 dan 1998 membuktikan bahwa orang yang tubuhnya memiliki kadar selenium rendah lebih cepat marah, uring-uringan, depresi dan mudah bete.

   2.  Memakan cokelat, dalam kondisi bad mood cokelat bisa meningkatkan rasa senang. Akan tetapi, makanlah cokelat ketika kita merasa bad mood atau depresi saja karena jika dikonsumsi secara teratur bisa menyebabkan kegemukan. Ketika mengatasi sesuatu, jangan sampai menimbulkan sesuatu yang baru.

    3. Mengkonsumsi makanan berbumbu pala. Penelitian menyatakan bahwa pala dapat meningkatkan kerja serotonin, yaitu suatu hormon yang ada di dalam sel-sel otak yang merupakan neurotransmitter (penghantar signal saraf). Serotonin dihasilkan oleh tubuh dari asam amino yang berasal dari makanan yang berfungsi mengendalikan dan mengontrol mood dengan memberikan efek tidur dan ketenangan dalam pikiran, berperan penting dalam mengatur emosi seperti amarah dan agresivitas, serta memberikan rasa senang dan melepas depresi. Namun, hati-hati, konsumsi berlebihan bisa menjadi racun bagi tubuh kita.

    4. Minum segelas air di antara rutinitas kita, jangan langsung ditenggak, tahan selama 5 detik agar rongga-rongga kita mendapat asupan air. Dehidrasi bisa menyebabkan tubuh lesu, malas dan mood kita juga ikut loyo.

    5. Mengunyah daun sirih. Selain mengandung antiseptik yang bisa menghilangkan bau mulut, penyakit gigi dan gusi, serta membersihkan organ kewanitaan, sirih dipercaya memiliki efek menenangkan dan membantu konsentrasi. Konsentrasi dan ketenangan bisa memperbaiki dan meningkatkan mood kita. Pantas saja daun sirih merupakan tumbuhan yang direkomendasikan sebagai bahan aromaterapi alami bersama rempah-rempah lainnya karena bisa merelaksasi tubuh dan pikiran kita Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri



Motivasi diri : Cara Memperbaiki dan Meningkatkan Mood

Kedua, perhatikan kesehatan fisik dan psikologis kita dalam kebiasaan sehari-hari kita, dengan melakukan cara berikut :

   1.  Perbaiki posisi duduk dan berdiri dengan meluruskan tulang punggung, tegak dan tatapan mata lurus ke depan. Selain membantu kepercayaan diri, hal ini bisa menimbulkan perasaan dan pikiran positif, dan mood bisa pulih dari bete-nya.

   2.  Bersahabatlah dengan sinar matahari pagi. Biarkan tubuh terkena paparan sinar matahari pagi, minimal 5 menit setiap hari. Sinar matahari akan menstimulasi neurotransmitter di otak kita, seperti serotonin dan dopamin, yang berfungsi meningkatkan motivasi, semangat dan mood kita. Memulai hari dan aktivitas kita dengan mood, motivasi dan stamina yang prima tentu membuat hari dan aktivitas kita lebih menyenangkan.

    3. Senyum tulus dan tertawa bahagia. Tersenyum membuat kita merasa rileks dan positif bahkan terlihat cantik, dan tertawa bisa melepaskan beban yang menekan. Perasaan ini dapat mengubah suasana hati kita menjadi lebih nyaman, dan good mood akan kembali menyapa kita

    4. Peliharalah sense of humor kita dengan menyempatkan diri untuk sekedar bercanda ringan dengan teman atau pasangan, dan menonton acara lucu dan segar (tidak jorok). Rasa senang, terhibur dan gembira akan meningkatkan kinerja hormon-hormon penggerak dan pengendali mood kita

   5.  Sempatkan tidur selama 20 menit ketika kita benar-benar merasa tertekan, stress atau depresi. Usahakan untuk tidak lebih atau kurang agar tidak pusing dan uring-uringan. Sebaiknya, jadwal tidur normal juga tidak terganggu agar kondisi tubuh menunjang suasana hati dan pikiran kita. Tidur bisa mengembalikan kesegaran pikiran dan perasaan, sehingga mood ikut fresh.

    6. Segarkan wajah, badan dan pikiran dengan mandi dan berwudlu. Air wudlu diyakini memiliki ion positif dari doa yang kita bacakan ketika berwudlu, sehingga bisa menimbulkan efek segar, tenang dan menyehatkan. Dalam Islam, wudlu yang tertib akan menyempurnakan ibadah dan melunturkan dosa-dosa kecil yang diperbuat anggota badan kita yang dibasuh ketika wudlu. Kesegaran dan keyakinan hati akan efek positif ibadah akan membuat mood kita meningkat karena proses spiritual bisa menumbuhkan perasaan-perasaan positif. Mandi pun bisa membantu menyegarkan kembali tubuh dan mood kita. Mandi dengan air hangat terlebih dahulu, lalu guyur dengan air dingin. Bercampurnya air ini menimbulkan efek membangunkan, tersadar dan segar bagi kulit, tubuh dan pikiran kita, sehingga mood kembali ada.

    7. Berpetualang dengan mempelajari sesuatu yang baru, seperti belajar bahasa (asing) atau bermain sambil asah otak seperti bermain catur atau mengisi TTS. Hal-hal baru yang membuat perasaan dan pikiran kita berpetualang bisa meningkatkan stimulasi otak yang akan pula menstimulasi hormon-hormon pembangkit mood. Kadang-kadang, hal-hal baru yang kita temukan bisa menumbuhkan ide-ide segar dan strategi baru yang bisa memotivasi kita untuk lebih mood merealisasikannya dan mengatasi rasa jenuh kita dengan rutinitas.

    Sempatkan untuk berolahraga ringan setiap hari, seperti jalan kaki di pagi hari. Udara segar akan memaksa otot dan pikiran berpikir positif dan menikmati kehidupan, sehingga mood kita pun ikut bangkit.
    8. Lakukan relaksasi ringan dengan menarik nafas dalam-dalam selama 1 menit. Hal ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung yang dan mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga tubuh dan pikiran lebih rileks dan perlahan mood pun naik. Jika memang diperlukan pijat refleksi atau menghirup aomaterapi bisa dilakukan sebagai langkah berikutnya.

    9. Memelihara ternak, seperti burung dan ikan di akuarium atau kolam. Mendengar kicauan burung, serta mendengar kecipak ikan di air dengan warna-warni yang menyegarkan mata bisa membantu menghilangkan stress karena meningkatnya pelepasan endorphin di otak. Endorphin atau Endogenous Morphine ini sering disebut morfin tubuh karena menimbulkan efek berupa rasa nyaman, sehingga mood akan tumbuh dan berkembang optimal dalam perasaan dan pikiran yang nyaman.

    10. Sempatkan untuk sendiri, manjakan jiwa dan pikiran kita dengan rekreasi sendiri, misalnya melihat keindahan alam sambil bertafakur. Mengisolasi diri dari keramaian sosial perlu kita lakukan dalam keadaan tertentu yang membutuhkan kita untuk sendiri dan tenang. Shalat yang khusyuk di tempat yang sunyi bisa merefleksikan jiwa kita pada ketenangan, menumbuhkan koneksi spiritual yang positif, konsentrasi dan kepasrahan hati yang akan menimbulkan energi positif bagi persaan dan pikiran kita. Dengan melibatkan Tuhan dalam kesendirian dan segala kegiatan kita, tidak hanya mood yang meningkat, tetapi motivasi, spirit, sikap dan perilaku kita pun bisa meningkat menjadi lebih baik. Insya Allah. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Saya share cara ini di blog saya agar kita gak kehilangan mood untuk nge-blog (hayah). Banyak jalan menuju Roma, tetapi hanya satu cara menuju bahagia yaitu dekat dengan-Nya setiap waktu.

Sumber :  Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Manfaat Humor sebagai Terapi Kesehatan

 Motivasi diri : Manfaat Humor sebagai Terapi Kesehatan

Setiap orang, termasuk saya memiliki sense of humor, yakni kemampuan untuk melihat segi kejenakaan dari kehidupan, tetapi tidak semua orang mampu merasakanya secara optimal dan menunjukkannya secara ekspresif. Humor bisa menyebabkan kelucuan hingga membuat kita bisa tersenyum dan tertawa. Secara fisik dan psikis, tersenyum dan tertawa membuat kondisi kita rileks, senang dan segar. Kondisi ini tentu berpengaruh besar terhadap kesehatan mental dan fisik, sehingga humor bisa kita manfaaatkan sebagai alternatif terapi yang murah dan efektif. Mengapa humor bermanfaat sebagai terapi?. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Penelitian para ahli menunjukkan bahwa humor bisa menyebabkan orang lebih banyak tertawa, terutama orang dewasa. Dalam sehari, orang dewasa hanya tertawa 15 kali, sedangkan anak kecil bisa sampai 300 kali. Bisa dipahami, karena anak-anak memandang dunianya sebagai tempat bermain, tidak seserius orang dewasa. Sense of humor anak-anak lebih mudah tersentuh daripada orang dewasa. Melihat kupu-kupu terbang kesana kemari saja, anak-anak bisa tertawa, sedangkan orang dewasa membaca cerita humor pun belum tentu bisa tertawa. Padahal, para peneliti sudah membuktikan bahwa humor, tersenyum dan tertawa baik untuk kesehatan, baik fisik maupun mental. Dengan tertawa kita bisa menghilangkan stress dan mencegah sekitar 70 % penyakit. Ini membuktikan bahwa hati yang senang dan pikiran yang tenang akan menstimulasi kesehatan badan.

Dokter Madan Kataria, seorang psikiater asal India (Mumbai) yang juga pendiri Laughter Club International dengan 70 cabang negara bagian menyatakan bahwa yang membedakan frekuensi tertawa antara anak-anak dan orang dewasa adalah karena faktor logika. “Anak-anak bisa tertawa tanpa sebab karena otaknya belum mengerti tentang logika, tapi orang dewasa tertawa jika menurut logikanya ada yang lucu. Jadi jika tidak ada logikanya, ia tidak tertawa,” jelas dokter yang juga menulis buku Laugh For No Reason tersebut. Ia menekankan, pentingnya tertawa bagi orang dewasa. Mengawali hari dengan senyum dan tertawa selama 15 menit merupakan terapi fisik dan psikis untuk lebih bersemangat melakukan aktivitas dan menyegarkan pikiran sepanjang hari. Lalu apa saja manfaat humor dalam kehidupan kita sehingga bisa kita jadikan terapi?. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Pertama, humor dapat menstabilkan kondisi psikis seseorang, yakni bisa mengurangi kecemasan dan menghilangkan stress, sehingga berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan mental. Humor bisa membuat kita tertawa. Dengan tertawa, hormon anti stres (endorphin) akan dilepaskan dan akan mengalahkan hormon pemicu stres (cortisol, adrenalin, epinephrine) yang keluar ketika stres. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah yang merupakan penyebab berbagai penyakit.

Kedua, humor dapat mengembalikan kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh, sehingga mampu mencegah penyakit. Pada saat kita tertawa, sistem kekebalan tubuh dan sistem pada tulang, pembuluh darah jantung maupun otot bekerja lebih aktif. Tertawa terbahak-bahak diketahui bisa meningkatkan sistem imun dalam tubuh dengan cara memicu produksi sel-sel limfosit yang bertindak sebagai pembunuh stres alami yang menurut para peneliti menjadi pemicu hampir 70% penyakit, mulai dai hipertensi, jantung, depresi, insomnia, migrain, pikun, alergi, dan lain-lain. Studi ilmiah membuktikan bahwa terjadi penurunan 10-20 mm tekanan darah ketika seseorang tertawa selama 10 menit.

Ketiga, humor efektif dalam menstimulasi pikiran dan perasaan positif karena humor membuat hati kita senang. Perasaan senang ini menjadi energi positif yang mendorong meningkatnya mood, lebih mudah berpikir, menemukan ide-ide baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, sehingga kita lebih kreatif dan lebih bersemangat melakukan aktivitas.




Motivasi diri : Manfaat Humor sebagai Terapi Kesehatan

Keempat, humor bermanfaat dalam menjalin relasi sosial dan meningkatkan kualitas aktivitas kita sehari-hari. Humor bisa membuat kita tertawa dan merasa senang. Hati senang biasanya akan membuat kita bersikap lebih baik terhadap orang lain, sehingga kita bisa disukai dalam pergaulan. Selain itu, kemampuan menciptakan humor bisa membuat kita lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain dan bisa membangun relasi sosial secara intensif. Komunikasi yang baik akan menunjang kesuksesan kita dalam berkarya dan berusaha. Dengan demikian, menjadikan humor sebagai terapi setiap hari bisa meningkatkan kualitas kesehatan. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Tulisan ini sendiri merupakan alarm bagi saya untuk menyegarkan hati dan pikiran dengan humor, sehingga sense of humor saya tidak tertimbun. Sesekali kita ciptakan humor-humor segar untuk membuat kita tersenyum dan tertawa sehat, bersedekah dan beribadah dengan menyenangkan hati dan pikiran diri sendiri juga orang lain. Yang penting kita masih menggunakan etika humor itu sendiri: tidak jorok dan tidak kebablasan (bisa menimbulkan ketersinggungan dan sakit hati).

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net

Motivasi diri : Manfaatkan Emosi sebagai Energi

 Motivasi diri : Manfaatkan Emosi sebagai Energi

Emosi merupakan energi jika kita mampu menguasai dan mengendalikannya. Membiarkan emosi menguasai dan mengendalikan diri kita hanya akan merusak dan menghancurkan diri kita. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Emosi merupakan potensi kekuatan yang tersembunyi pada diri setiap manusia.  Keberadaan emosi merupakan anugerah yang mendasari tingkah laku kita, serta merupakan bahasa komunikasi yang unik dalam diri kita dan dalam hubungan antarmanusia. Memanfaatkan emosi memang tidak biasa karena kecenderungan persepsi tentang emosi identik dengan destruktif bahkan ofensif. Persepsi seperti ini perlu diluruskan karena  memanfaatkan emosi berarti memahami fungsi emosi dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat memanfaatkannya sebagai energi yang dapat meningkatkan kualitas diri dan kehidupan kita. Bagaimana emosi kita manfaatkan sebagai energi kehidupan? Mengapa kita perlu memanfaatkan emosi?

Kata emosi berasal dari bahasa Latin emovere yang berarti bergerak menjauh. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Berdasarkan pengertian ini, emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Emosi itulah yang mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dengan kata lain, emosi dapat dikatakan sebagai refleksi perasaan sekaligus barometer kestabilan perasaan. Reaksi yang timbul bisa berupa  kekecewaan, kemarahan, kekesalan atas kenyataan yang diterima. Karena itu, emosi bisa bersifat konstruktif maupun destruktif. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Sejatinya, semua yang bersentuhan dengan kehidupan kita memiliki manfaat dan bisa dimanfaatkan sebagai energi kehidupan itu sendiri, tidak terkecuali dengan emosi yang dalam kenyatannya merupakan bentuk perasaan, bersentuhan dengan hati, tingkah laku dan tindakan kita. Memanfaatkan emosi sebagai energi terletak pada kemampuan kita mengendalikan sifat destruktifnya, serta mengelola sifat konstruktifnya agar bisa seimbang dan menghasilkan tindakan-tindakan yang positif. Perlu kita pahami bahwa dalam kehidupan, kita bersentuhan dengan logika dan emosi. Dalam kenyataannya, emosi lebih sering mendasari tingkah laku dan tindakan kita daripada logika. Dengan demikian, kita juga perlu menjaga keseimbangan logika dan emosi agar kendali terhadap emosi semakin efektif.

Mungkin dalam benak kita sering timbul pertanyaan, mengapa kita memiliki emosi? Jawabannya sederhana. Karena emosi memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa memanfaatkan emosi dengan baik tanpa memahami fungsi emosi itu sendiri. Emosi berfungsi sebagai penyedap rasa kehidupan yang membuat hidup lebih bergairah, bersemangat, bermakna dan berenergi. Menjadi pelengkap romantika kehidupan, sehingga hidup terasa lebih, indah, bernuansa, bervariasi dan bersinergi. Tanpa emosi, hidupa kan terasa hambar, datar, kaku dan monoton. Karena itu, emosi jangan ditekan dan disembunyikan terlampau dalam, bisa menghambat kedinamisan perasaan dan kehidupan kita.

Motivasi diri : Manfaatkan Emosi sebagai Energi

Memanfaatkan emosi memerlukan cara dan media penyaluran karena tidak semua orang memiliki kemampuan mengendalikan dan mengelola emosi dengan cepat dan tepat. Awalnya, kita pasti butuh tempat melampiaskan emosi untuk paling tidak meredakan dan melegakan. Ada beberapa hal sederhana yang bisa dimanfaatkan sebagai cara menyaluran emosi yang positif.

Pertama, menangis. Secara psikologis, menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang karena tangisan dapat membantu menyingkirkan kimiawi stres dalam tubuh yang diakibatkan oleh dramatisasi perasaan dan dorongan emosi, sehingga bisa menurunkan kadar emosi, agresivitas dan depresi. Setelah menangis, perasaan menjadi lebih lega, sehingga energi berupa mood untuk melanjutkan aktivitas kembali terangkat. Energi inilah yang sebenarnya mampu mengendalikan agresivitas dari emosi destruktif kita dan dengan energi inilah kita lebih mampu mengelola emosi konstruktif agar lebih stabil dan diarahkan untuk melakukan aktivitas yang lebih positif. Motivasi diri, Motivasi diri, Motivasi diri

Kedua,  menyalurkan emosi melalui kegiatan hobi seperti menulis atau melukis. Menulis merupakan media penyaluran emosi yang efektif  karena menulis dapat mengurangi tekanan perasaan, distress bahkan menyembuhkan trauma. Sewaktu menulis, kita melepaskan emosi destruktif menjadi serangkaian tulisan yang apa adanya. Energi dari emosi ini kita ekspresikan dan kita manfaatkan untuk menyusun kalimat dan mengolah kata-kata hingga menjadi sebuah ungkapan perasaan yang sebenarnya. Menulis diary merupakan hal umum yang dilakukan untuk mengekspresikan perasaan, sehingga tidak merasa tertekan dengan dorongan emosinya dan tidak takut untuk menutup-nutupi emosinya dalam wajah sebuah tulisan. Namun, lebih dari itu, emosi ternyata bisa menjadi energi sebuah tulisan. Coba kita perhatika beberapa tulisan fiksi. Emosi penulis seringkali berperan besar dan membuat tulisan tersebut justru semakin hidup karena tanpa emosi pelaku cerita, novel atau cerpen akan terasa “garing”. Katakanlah fiksi bisa menjual emosi penulis dan mengangkat emosi pembaca, terlepas dari sisi imajinatif atau realnya kisah yang diungkapkan. Ini merupakan bentuk pengendalian dan pengelolaan emosi hingga menjadi energi untuk menghasilkan sebuah karya yang bernilai dan bermanfaat. Demikian pula dengan lukisan, emosi pelukis dapat diekspresikan lewat goresan warna, sehingga tercipta keindahan dan makna yang dalam dari lukisan itu (tentu saja bagi yang mengerti  lukisan). Jadi, sesungguhnya emosi dapat dimanfaatkan sebagai energi untuk berkarya yang dapat menuntun kepada kesuksesan kita.

Ketiga, berbicara dan bercinta dengan Yang Maha Cinta. Keberadaan-Nya merupakan energi ruhani yang luar biasa. Menyalurkan emosi melalui hubungan dengan-Nya menjadi energi kehidupan yang sesungguhnya. Dalam hal ini, emosi berperan besar dalam membangun energi spiritual kita. Tanpa emosi, percintaan kita dengan Tuhan akan terasa hambar dan datar. Hubungan emosional dengan Tuhan didasari oleh kebutuhan akan Dzat Yang Maha, menumbuhkan energi untuk meminta, berupaya dan berserah dalam doa. Saat kita kesulitan, biasanya kita akan tenggelam, khusyuk dalam lautan tangis dan doa, sehingga kita merasa dekat dengan Tuhan. Jika kedekatan ini terus diaplikasikan dalam keadaan apapun, ini akan menumbuhkan kepercayaan, keyakinan, keimanan dan ketakwaan yang lebih terjaga, menjadi energi penuntun langkah hidup kita. Tuhan lah muara dari segala doa dan harapan kita, pelabuhan abadi cinta yang hakiki yang akan menuntun hidup lebih berenergi.

Jadi, manfaatkanlah emosi dengan mengelola dan mengendalikannya melalui cara penyaluran yang benar. Emosi yang terkendali merupakan energi untuk meningkatkan kualitas hidup kita yang lebih berarti.

Sumber : Nia Hidayati
http://niahidayati.net